Awas! Kelamaan PJJ Berdampak pada Emosi Kejiwaan Siswa

Pendiri Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) Muhammad Nur Rizal mengatakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dapat mempengaruhi emosi siswa.

Awas! Kelamaan PJJ Berdampak pada Emosi Kejiwaan Siswa
Ilustrasi/Antarafoto

INILAH, Jakarta- Pendiri Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) Muhammad Nur Rizal mengatakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dapat mempengaruhi emosi siswa.

“Hasil penelitian yang kamu lakukan pada 1.263 siswa mulai jenjang SD hingga SMA, menunjukkan bahwa 57 persen siswa SD dan SMP merasakan emosi negatif dan 70 persen siswa SMA yang merasakan emosi negatif,” ujar Rizal di Jakarta, Rabu (11/8).

Emosi negatif tersebut terdiri dari banyak hal mulai dari bosan, sedih, kurang memahami materi, stress, bingung, merasa kurang bersemangat, merasa terbebani, kurang puas, hingga merasa kesulitan dalam belajar.

Baca Juga : Azyumardi Azra: Indonesia Perlu Kepemimpinan Berbasis Pancasila

“Semakin tinggi jenjang pendidikan, gap antara emosi positif dan negatif semakin lebar. Ini menunjukkan bahwa ada proses belajar, strategi belajar atau kurikulum yang ternyata mungkin tidak tepat atau tidak dibutuhkan siswa dan tidak sesuai dengan perkembangan mental siswa itu sendiri,” terang dia.

Dengan demikian, lanjut dia, terjadi proses belajar yang seragam baik itu jenjang SD hingga SMA. Saat gap emosi negatif semakin lebar di jenjang pendidikan yang lebih tinggi, ternyata tugas yang selama ini disampaikan guru tidak bisa meningkatkan kompetensi belajar siswa.

“Justru tugas-tugas tersebut menjadi beban. Juga ada kesulitan belajar yang dirasakan anak SD hingga SMA , artinya mereka merasa tidak produktif atau berkurang motivasi selama proses belajar,” terang dia.

Baca Juga : UI Gelar Kegiatan Bulan Riset dan Inovasi

Rizal menjelaskan kondisi itu akan berampak pada penurunan kecerdasan dalam membangun peradaban yang semakin berdampak ke learning loss.

Halaman :


Editor : Bsafaat