Bagaimana Belajar Ikhlas dari Puasa Ramadan? (3)

Misalnya ada yang bersedekah cuma ingin dapat balasan di dunia, tidak ingin balasan akhirat sama sekali.

Bagaimana Belajar Ikhlas dari Puasa Ramadan? (3)
Ilustrasi/Net

KETIGA: Beramal bukan untuk orientasi dunia

Misalnya ada yang bersedekah cuma ingin dapat balasan di dunia, tidak ingin balasan akhirat sama sekali.

Begitu pula orang yang beramal hanya mengharap dunia semata, ia benar-benar merugi. Allah Taala berfirman,

Baca Juga : Ini Dia! Kumpulan Aplikasi Makanan Sahur dan Buka Puasa

"Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat." (QS. Asy-Syuraa: 20)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallambersabda,

"Celakalah hamba dinar, dirham, qathifah dan khamishah. Jika diberi, dia pun ridha. Namun jika tidak diberi, dia tidak ridha, dia akan celaka, dan akan kembali binasa." (HR. Bukhari, no. 2886). Qathifah dan khamishahadalah sejenis pakaian yang mewah.

Baca Juga : Hari Pertama Ramadan, Harga Kebutuhan Pokok di Bandung Stabil

Kenapa dinamakan hamba dinar, dirham, dan pakaian yang mewah? Karena mereka yang disebutkan dalam hadits tersebut beramal untuk menggapai harta-harta tadi, bukan untuk mengharap wajah Allah. Demikianlah sehingga mereka disebut hamba dinar, dirham dan seterusnya. Adapun orang yang beramal karena ingin mengharap wajah Allah semata, mereka itulah yang disebut hamba Allah (sejati).

Halaman :


Editor : Bsafaat