Banjir di Terowongan Sentul Akhir Pekan Lalu, DPRD Kabupaten Bogor Sebut Akibat Salah Perencanaan 

Komisi III DPRD Kabupaten Bogor menyoroti proyek peningkatan jalan maupun pedestrian di Jalan Raya Kandang Roda-Sentul. Pasalnya, sejak proyek tersebut rampung justru banjir terjadi di Terowongan Sentul.

Banjir di Terowongan Sentul Akhir Pekan Lalu, DPRD Kabupaten Bogor Sebut Akibat Salah Perencanaan 
Sorotan DPRD Kabupaten Bogor itu sejalan dengan informasi yang dihimpun INILAHKORAN. Saat Bogor diguyur hujan deras akhir pekan lalu, satu unit mobil minibus mengalami mogok di Terowongan Sentul, akibat kendaraannya terjebak banjir setinggi dada orang dewasa.  (reza zurifwan)

INILAHKORAN, Bogor - Komisi III DPRD Kabupaten Bogor menyoroti proyek peningkatan jalan maupun pedestrian di Jalan Raya Kandang Roda-Sentul. Pasalnya, sejak proyek tersebut rampung justru banjir terjadi di Terowongan Sentul.

Sorotan DPRD Kabupaten Bogor itu sejalan dengan informasi yang dihimpun INILAHKORAN. Saat Bogor diguyur hujan deras akhir pekan lalu, satu unit mobil minibus mengalami mogok di Terowongan Sentul, akibat kendaraannya terjebak banjir setinggi dada orang dewasa. 

"Terjadinya bencana banjir di Terowongan Sentul kami sayangkan, saya melihat ini salah perencanaan dalam peningkatan jalan serta pembangunan pedestrian dan juga tidak melihat jalur air," kata anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bogor Daen Nuhdiana Hn kepada wartawan, Selasa 30 Agustus 2022.

Baca Juga : Lantaran Rem Blong, Angkot di Bogor Ringsek Tertabrak Kereta Commuter Line

Daen menuturkan, kalau dengan perencanaan yang matang, walau pun hujan deras dan curahnya tinggi maka di Terowongan Sentul itu tidak bakal terjadi bencana banjir.

"Dengan perencanaan yang tidak matang ini termasuk hilangnya sumber resapan karena pembangunan Tugu Panca Karsa, juga salah Dinas PUPR dan Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP). Jangan-jangan pejabatnya tidak mengerti tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi). Ini saatnya, Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan unjuk gigi dan merotasi sejumlah pejabat yang kurang cakap pekerjaannya," terang Daen. 

Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bogor lainnya Andi Permana menambahkan kejadian itu merupakan contoh Dinas PUPR yang kerap melakukan salah perencanaan. Sebelumnya, proyek pembangunan sumur resapan di Jalan Edi Yoso Martadipura-Jalan Lingkar Stadion Pakansari pun seperti tidak direncanakan matang.

Baca Juga : DPRD Kota Bogor dan Kadin Sepakat Wujudkan Iklim Usaha Yang Kondusif

"Karena Jalan Edi Yoso Martadipura-Jalan LingKar Stadion Pakansari kerap dilanda bencana banjir, maka DPU-PR saat ini membangun sistem drainase atau semacam sumur resapan dengan nilai anggaran Rp 967 juta. Ini bukti, bahwa proyek atau program Cibinong City A Beautiful kurang baik dalam perencanaan," tambah Andi Permana.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani