Belum Panen Raya Sebabkan Beras Mahal dan Langka

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat Noneng Komara Nengsih mengungkapkan, mahalnya harga beras saat ini disebabkan belum adanya panen raya.

Belum Panen Raya Sebabkan Beras Mahal dan Langka

INILAHKORAN, Bandung - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat Noneng Komara Nengsih mengungkapkan, mahalnya harga beras saat ini disebabkan belum adanya panen raya.

Bahkan akibatnya, tidak hanya mahal tetapi juga terjadi kelangkaan untuk kelas beras medium dan premium di minimarket maupun ritel.

"Intinya kosong, karena harga tinggi. Masa tanam bergeser, belum ada panen raya sekarang. Ini karena dampak El Nino kemarin yang panjang," ujarnya saat dihubungi, Senin 12 Februari 2024.

Baca Juga : Disebut Dalam Film Dirty Vote, Bey Machmudin Tegaskan Netral Sejak Awal

Kendati demikian, Noneng mengaku telah berkoordinasi bersama Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jabar dan Bulog terkait kelangkaan ini.

"Kami sudah berkomunikasi dengan Aprindo dan Bulog terkait kelangkaan beras di pasar ritel," ucapnya.

Mengenai ketersediaan beras, Noneng menerangkan sejauh ini Bulog mengklaim masih terbilang aman untuk di pasar tradisional, walaupun harganya tinggi. Berbeda dengan ritel atau minimarket yang langka ketersediaannya, karena tidak bisa menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Baca Juga : Selain Pam TPS, Belasan Ribu Personel Gabungan Bakal Patroli saat Pencoblosan

"Stok tersedia. Namun harga cukup tinggi, di pasar rakyat itu barang lengkap. Namun harganya sudah di atas HET. Ini sebabnya ritel (kosong) karena ritel tidak bisa menjual di atas HET," terangnya.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti