Belum Terima Bansos BBM, Puluhan Ojol di Kota Cimahi Berhenti Beroperasi 

Puluhan pengendara ojek online (Ojol) yang tergabung dalam Komunitas Cimahi Ojek Online (KCO2) mengeluhkan belum adanya bantuan sosial (Bansos) pasca naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu.

Belum Terima Bansos BBM, Puluhan Ojol di Kota Cimahi Berhenti Beroperasi 
Puluhan pengendara ojek online (Ojol) yang tergabung dalam Komunitas Cimahi Ojek Online (KCO2) mengeluhkan belum adanya bantuan sosial (Bansos) pasca naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu.
INILAHKORAN, Cimahi - Puluhan pengendara ojek online (Ojol) yang tergabung dalam Komunitas Cimahi Ojek Online (KCO2) mengeluhkan belum adanya bantuan sosial (Bansos) pasca naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu.
Pasalnya, dengan naiknya harga BBM tersebut membuat puluhan pengemudi Ojol di Cimahi terpaksa berhenti beroperasi.
Pembina KCO2, Yogie Frannatta mengatakan, usai naiknya harga BBM pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan pemberian Bansos BBM bagi para Ojol dengan besaran Rp 600 ribu.
Kendati demikian, bantuan Bansos BBM tersebut belum pernah diterima Ojol di Cimahi hingga saat ini.
"Akibatnya, banyak Ojol yang berhenti beroperasi karena tidak adanya keuntungan," katanya kepada wartawan, Senin 15 November 2022.
Bahkan, lanjut dia, sebelum adanya kenaikan harga BBM jumlah anggota di komunitasnya mencapai 70 orang. Namun, kini hanya tersisa 30 orang yang aktif lantaran semakin menurunnya omzet.
"Bantuan subsidi BBM sangat diharapkan para Ojol karena potongan dari aplikator semakin tinggi," keluhnya.
"Selain itu, sepinya penumpang semakin memperburuk pendapatan Ojol. Bahkan, dalam sehari pendapatan para ojol bisa di bawah Rp 100 ribu per hari," sambungnya.
Ia menilai, belum adanya bansos BBM yang sudah berjalan sejak September 2022 tak hanya dirasakan komunitasnya saja, namun juga seluruh pengemudi ojol di Kota Cimahi.
"Sulitnya verifikasi data disebut-sebut jadi kendala para ojol untuk mendapatkan bantuan," ujarnya.
Kendati begitu, tambah dia, hal tersebut bisa diatasi apabila pemerintah bisa merangkul seluruh komunitas ojol.
"Kami para ojol sangat berharap segera dapatkan bantuan," tandasnya.*** (agus satia negara).


Editor : JakaPermana