Bencana Terus Terjadi, Ketua MUI Bandung: Ini Teguran dari Allah

Memasuki 2021 bencana alam terus terjadi. Mulai dari Sumedang, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Gunung Merapi dan yang terakhir bencana di Gunung Mas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Bencana Terus Terjadi, Ketua MUI Bandung: Ini Teguran dari Allah
net

INILAH, Bandung - Memasuki 2021 bencana alam terus terjadi. Mulai dari Sumedang, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Gunung Merapi dan yang terakhir bencana di Gunung Mas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Menanggapi hal itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung Miftah Faridl ikut prihatin dengan masalah yang terjadi di Indonesia. Dia mengatakan, musibah itu pertama teguran dari Sang Maha Pencipta karena manusia itu lalai, salah, dan bodoh.

"Itu sebuah teguran. Ssemua manusia harus melakukan pertobatan. Tobat itu selain mengampun kepada Allah, kita harus bisa belajar, kenapa banjir, kenapa longsor, pasti ada sesuatu kesalahan dalam pengelolaan alam. Mungkin pembangunannya, penggelolaan alam, lingkungan dan penggundulan yang mestinya tidak boleh dan lainnya," kata Miftah, Rabu (20/1/2021).

Baca Juga : ISBI Bandung Berencana Bangun Kampus di Kabupaten Subang

Untuk itu, setiap bencana yang terjadi itu bisa dijadikan sebagai ujian kepada manusia untuk meningkatkan kualitas keimanan untuk meningkatkan kelas kesungguhan dalam mengelola alam dan juga kejujuran di dalam hal melakukan evaluasi laporan dan lainnya khususnya tentang alam ini.

"Jadi sebagai ujian ini kita tulus, sebagai teguran kita harus sadar kekurangan kita, dan mohon ampun kepada Allah serta kapok jangan bikin lagi kesalahan," imbuhnya.

Dia berharap semua orang harus belajar mengapa terjadi musibah, pasti ada kelalaian kurang sungguh-sungguh dalam lingkungan ataupun sebab-sebab yang lain. Kedua, manusia itu bodoh, yang tidak boleh sombong.

Baca Juga : Satgas Anti Rentenir Kota Bandung Berikan Solusi untuk Para Korban

"Ternyata kita ini tidak bisa mengurus alam ini, oleh karena itu memohon petunjuk dari Allah SWT," pungkasnya. (Okky Adiana)


Editor : Doni Ramdhani