Capai 27.000 Kasus, Nekrosis Pulpa Bisa Sebabkan Kematian

Kasus nekrosis pulpa terjadi pada semua usia mulai usia anak lima hingga sembilan tahun, dan usia dewasa usia 45 tahun ke atas

Capai 27.000 Kasus, Nekrosis Pulpa Bisa Sebabkan Kematian
Plt Direktur RSKGM Kota Bandung Lucyanti Puspitasari

INILAHKORAN, Bandung - Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut (RSKGM) Kota Bandung mencatat, total kasus nekrosis pulpa atau kondisi kematian jaringan yang terletak di lapisan paling dalam gigi mencapai 9.000.

"9.000 kasus (nekrosis pulpa) ini baru yang dirawat di RSKGM. Kalau total kasus sesuai catatan Dinas Kesehatan Kota, mencapai 27.000 dalam satu tahun," kata Plt Direktur RSKGM Kota Bandung Lucyanti Puspitasari, Kamis 23 Februari 2023.

Menurut Lucyanti Puspitasari, kasus nekrosis pulpa terjadi pada semua usia mulai usia anak lima hingga sembilan tahun, dan usia dewasa usia 45 tahun ke atas. Nekrosis pulpa ditandai lubang besar pada gigi. 

Baca Juga : Anis Mata Optimistis Jabar Bisa Jadi Basis Partai Gelora

"Kalau dibiarkan tentu akan berbahaya, dan bisa menyebabkan kematian (sesak nafas). Seperti sakit gigi pada umumnya, rasa sakit ini akan mengurangi tingkat produktivitas pada seseorang," ucapnya. 

Ada pun penyebab nekrosis pulpa, dituturkan Lucyanti karena kurangnya upaya pencegahan. Kebiasaan mengkonsumsi makanan manis, menjadi faktor tertinggi munculnya kasus nekrosis pulpa

"Boleh kita makan makanan manis, tetapi setelahnya kita harus mensikat gigi. Kalau kondisi gigi kita dalam keadaan baik, setidaknya kontrol enam bulan satu kali. Kalau ada keluhan, segera kontrol," ujar dia. 

Baca Juga : Sikapi Dinamika Persoalan Masyarakat, ICMI Orwil Jabar Akan Gelar Silakwil 2023

Kasus nekrosis pulpa, ditambahkan Lucyanti terus mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Di tahun ini, kunjungan pasien dengan kasus tersebut mencapai 300 hingga 320 dalam satu harinya. 

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti