DBD Tembus 11 Ribu Kasus, Pemprov Jabar Minta Masyarakat Terapkan 3M Plus

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) telah tembus 11 ribu kasus di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat

DBD Tembus 11 Ribu Kasus, Pemprov Jabar Minta Masyarakat Terapkan 3M Plus

Dimana korban yang meninggal akibat DBD total berjumlah 96 korban jiwa, dengan rincian Kabupaten Bandung 14 orang meninggal, Kabupaten Subang 13 orang, lalu Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat masing-masing delapan orang.

“Terbanyak di range umur 5-14 tahun. Dalam hal ini anak-anak, baik angka kematian maupun angka kesakitan,” terang Vini.

Terlepas dari itu, Vini menerangkan sejatinya pada Maret ini kasus DBD sudah cenderung turun ketimbang Januari dan Februari kemarin. Dimana berdasarkan data Dinkes Jabar, pada Januari kemarin terjadi empat ribuan kasus DBD, lalu Februari lima ribuan kasus dan sedangkan di Maret ini per tanggal 20 kemarin, dilaporkan baru terjadi sekitar lima ratus kasus.

Penurunan kasus ini diakuinya akibat dua faktor, yakni berkurangnya jumlah curah hujan karena bertransisi ke musim kemarau serta adanya peran aktif masyarakat di daerah dalam menerapkan 3M Plus.

“Jadi saya ingatkan kembali kepada masyarakat, bahwa DBD ini adalah penyakit sepanjang tahun. Artinya, kapanpun kita harus siap. Sebetulnya tergantung lingkungan. Walaupun kasus menurun, saya tetap ingin waspada. Perkembangbiakan masih mungkin terjadi.  Pemantauan jentik di rumah masing-masing paling utama. Tempat yang memungkinkan air bersih menggenang, hayu kita bersihkan,” ajaknya.

Sebab, walaupun per Maret ini kasus DBD turun kata Vini, ada dugaan tahun ini masuk dalam siklus dua tahunan. Dimana kemungkinan lonjakan kasus selalu berpotensi terjadi, apalagi sekarang sedang dalam fenomena La Nina yang memengaruhi cucaca.

“Ada siklus lima tahunan dan dua tahunan. Nah ketika itu, jumlah akan meningkat. 2022 lalu kurang lebih ada 32 ribu kasus. Lalu di 2023 menurun di 19 ribu kasus. Tahun ini dikhawatirkan bisa saja menjadi siklus dua tahunan itu. Belum lagi kita harus hati-hati dengan La Nina,” tuturnya.


Editor : Ahmad Sayuti