Dewan Sebut Dunia Pendidikan Kota Bogor Porak Poranda, Segera Ambil Langkah Tegas 

Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Bogor, Devie P. Sultani merasa miris dengan dunia pendidikan di Kota Bogor, baru saja ada kasus perbuatan cabul oleh guru terhadap murid SD kemudian adanya kasus pungli

Dewan Sebut Dunia Pendidikan Kota Bogor Porak Poranda, Segera Ambil Langkah Tegas 
Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Bogor, Devie P. Sultani

INILAHKORAN, Bogor - Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Bogor, Devie P. Sultani merasa miris dengan dunia pendidikan di Kota Bogor, baru saja ada kasus perbuatan cabul oleh guru terhadap murid SD, muncul kembali adanya kasus dugaan pungli yang melibatkan Kepala Sekolah SDN 01 Cibeureum. 

Akibat aksi pungli tersebut, Wali Kota Bogor Bima Arya langsung mencopot Kepsek itu dari jabatannya pada Rabu 13 September 2023. 

"Saya merasa miris. Karena belum mereda kasus carut marut Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di tingkat SMP dan SMA sederajat beberapa waktu silam, kini muncul kasus dugaan pungli atau gratifikasi di tingkat SD. Kota Bogor benar-benar tercoreng oleh kasus yang terjadi di dunia pendidikan. Buruknya sistem pendidikan yang ada di Kota Bogor seakan-akan menggambarkan slogan ‘Anti Pungli’ yang terbentang diatas banner dan terpasang di setiap sekolah yang ada di Kota Bogor hanya ‘lips service’ belaka," ungkap Devie kepada INILAH pada Kamis 14 September 2023.

Baca Juga : Bima Arya Ajak Pelaku Ekonomi Kreatif Kembangkan Destinasi Wisata

Devie memaparkan, Kepala Sekolah SDN 01 Cibeureum juga melakukan pemecatan secara sepihak kepada salah satu guru honorer yang mengajar di sana. Adanya abuse of power yang ditunjukkan oleh Kepala Sekolah SDN ini, dinilai oleh Devie sebagai bentuk kegagalan sistem pendidikan di Kota Bogor.

"Menurut saya PPDB tahun ini adalah yang terburuk dalam perjalanannya selama ini dan ternyata slogan-slogan anti pungli hanya menjadi Lips Service saja. Sujatmiko Baliarto, selaku kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, harus bertanggungjawab. Pasalnya sejak dipimpin Sujatmiko, Disdik yang berperan sebagai pembina sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan, ternyata tidak bisa memberikan gambaran positif di tahun ini. Sebab, selain kasus gratifikasi, terkuak pula kasus pelecehan yang dilakukan oleh oknum guru SD," papar politisi Nasdem ini.

Devie membeberkan, berdasarkan informasi yang disampaikan oleh aparat kepolisian, pelaku pelecehan berinisial BBS (30), telah melakukan tindakan cabul sejak 2022. Ia merasa prihatin kepada para korban, karena sekolah yang seharusnya bisa menjadi rumah kedua bagi para siswa, malah menjadi tempat yang menyimpan trauma bagi para korban pelecehan.

Baca Juga : Yusfitriadi Ajak Bawaslu hingga Masyarakat Awasi Dana Kampanye

"Saya sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Intinya kami dari DPRD Kota Bogor siap memberikan perlindungan dan membantu proses pemulihan para korban. Ini merupakan kenyataan pahit yang harus kita telan bahwa sekolah bukan lagi tempat yang aman," tegas Devie.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti