Diam, Membebaskan Anda Dari Bahaya

MULUTMU harimaumu. Begikut kata pepatah. Tidak sedikit gara-gara ucapan menjadi petaka dirinya. Lidah adalah penyebabnya.

Diam, Membebaskan Anda Dari Bahaya

MULUTMU harimaumu. Begikut kata pepatah. Tidak sedikit gara-gara ucapan menjadi petaka dirinya. Lidah adalah penyebabnya.

Sering kita menyaksikan orang berkelahi hanya karena ucapan. Rasulullah Saw memerintahkan umatnya agar menjaga lidahnya. Sebab lidah adalah aset besar seorang manusia dan lidah termasuk salah satu nikmat di antara nikmat-nikmat Allah yang luar biasa besar.

Walaupun ukuran dan bentuknya tak seberapa, namun kekuatannya tak terbatas, dosa yang ditimbulkannya pun bisa sangat besar, kebaikannya juga luar biasa. Kekufuran dan keimanan tidak terungkapkan kecuali dengan lidah. Ia merupakan batas terakhir kemaksiatan dan kebaikan.

Baca Juga : Muslim Dilarang Bermalas-malasan Mencari Rezeki

Lidah dapat mengungkapkan apa yang telah diciptakan dan apa yang belum diciptakan, Khalik dan makhluk. Lidah menjelaskan apa yang dipikirkan dan diingat oleh pikiran dan apa yang dirasakan oleh hati, apakah benar ataukah salah. Lidah boleh disebut sebagai aparat, pembantu, atau akal.

Tidak ada anggota tubuh lain yang mempunyai kemampuan untuk mengungkapkan hati dan pikiran. Pandangan mata hanya dapat menjangkau bentuk dan warna, tak lebih dari itu. Pendengaran hanya memiliki kuasa atas suara dan tidak menjangkau selain suara. Akan tetapi kekuatan lidah tidak terbatas. Ia memiliki kekuatan atas kebaikan dan kejahatan.

Bahaya lidah antara lain berbicara sia-sia (tidak ada gunanya), bertengkar, berselisih, mengomel, mencaci maki, mencela keras, mengutuk, sumpah serapah, berdusta, mengumpat (menggunjing), memfitnah, membual, dan sebagainya.

Baca Juga : Bolehnya Hubungan Intim saat Puasa bagi Syiah

Keutamaan diam

Halaman :


Editor : Bsafaat