Dihantam Gelombang Tinggi, Nelayan Cianjur Dikabarkan Hilang Tenggelam, Tim SAR Masih Terus Mencari

Tim SAR gabungan mencari nelayan di pantai selatan Cianjur, Jawa Barat, yang dilaporkan hilang tenggelam setelah perahu yang dipakai melaut terbalik dihantam gelombang tinggi di perairan Pantai Cikakap, Desa Wanasari, Kecamatan Agrabinta, Senin (23/10).

Dihantam Gelombang Tinggi, Nelayan Cianjur Dikabarkan Hilang Tenggelam, Tim SAR Masih Terus Mencari
Tim SAR gabungan mencari nelayan di pantai selatan Cianjur, Jawa Barat, yang dilaporkan hilang tenggelam setelah perahu yang dipakai melaut terbalik dihantam gelombang tinggi di perairan Pantai Cikakap, Desa Wanasari, Kecamatan Agrabinta, Senin (23/10)./antarafoto

INILAHKORAN, Cianjur-Tim SAR gabungan mencari nelayan di pantai selatan Cianjur, Jawa Barat, yang dilaporkan hilang tenggelam setelah perahu yang dipakai melaut terbalik dihantam gelombang tinggi di perairan Pantai Cikakap, Desa Wanasari, Kecamatan Agrabinta, Senin (23/10).

Kepala Kantor SAR Bandung Jumaril saat dihubungi, Senin, mengatakan setelah mendapat laporan dari nelayan dan Polsek Agrabinta, pihaknya mengirim petugas ke lokasi guna melakukan pencarian nelayan atas nama Tihaji (22) warga Kabupaten Indramayu.

"Laporan yang masuk nakhoda dan awak kapal hilang tenggelam di perairan Cikakap, setelah perahu yang mereka gunakan terbalik dihantam gelombang, nakhoda atas nama Junaedi Afrianto (23) berhasil selamat, sedangkan Tihaji dilaporkan hilang tenggelam," katanya.

Baca Juga : Kerusakan Jalan Masih Dikeluhkan Masyarakat Dapil VII

Petugas dilengkapi satu set perahu karet lengkap dengan kaca mata bawah air, melakukan penyisiran pantai dan tengah laut bersama tim gabungan terdiri dari Polair Polres Cianjur, BPBD Cianjur, anggota TNI dan relawan dibantu nelayan setempat.

Namun, hingga Senin siang, belum ada tanda-tanda keberadaan korban, sehingga pencarian diperluas hingga 2 kilometer dari lokasi pertama korban dilaporkan hilang tenggelam, termasuk melakukan penyisiran pantai dengan berjalan kaki melibatkan warga sekitar.

"Hari pertama pencarian akan dimaksimalkan hingga petang selama cuaca memungkinkan, dengan harapan jasad korban dapat segera ditemukan. Kami juga melibatkan nelayan dan warga sekitar untuk melapor jika melihat tubuh atau jasad korban," katanya.

Baca Juga : Kebakaran Hutan di Gunung Papandayan, Puluhan Petugas Diterjunkan

Jumaril menambahkan, pencarian akan dimaksimalkan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) selama tujuh hari ke depan dengan harapan sebelum batas waktu jasad korban sudah ditemukan karena pihak keluarga berharap sama meski korban ditemukan sudah tidak bernyawa.

Halaman :


Editor : JakaPermana