Dinkes Garut Skrining Masyarakat Deteksi Keracunan Makanan

Tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat melakukan skrining masyarakat di Kecamatan Cilawu untuk mendeteksi dini keracunan makanan jenis sate jebred atau satai kulit, jika menunjukkan gejala sakit dan ada riwayat mengkonsumsi satai tersebut maka secepatnya dilakukan penangan medis.

Dinkes Garut Skrining Masyarakat Deteksi Keracunan Makanan
Tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat melakukan skrining masyarakat di Kecamatan Cilawu untuk mendeteksi dini keracunan makanan jenis sate jebred atau satai kulit, jika menunjukkan gejala sakit dan ada riwayat mengkonsumsi satai tersebut maka secepatnya dilakukan penangan medis./antarafoto

INILAHKORAN, Garut-Tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat melakukan skrining masyarakat di Kecamatan Cilawu untuk mendeteksi dini keracunan makanan jenis sate jebred atau satai kulit, jika menunjukkan gejala sakit dan ada riwayat mengkonsumsi satai tersebut maka secepatnya dilakukan penangan medis.

"Kita lakukan skrining lapangan, benar-benar dia punya riwayat makanan tertentu, yang diduga menyebabkan keracunan, itu kita masukkan ke laporan baru, penambahan kasus," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinkes Kabupaten Garut Asep Surachman saat dihubungi wartawan di Garut, Kamis.

Ia menuturkan, tim dari Dinkes Garut memberikan imbauan kepada masyarakat yang mengeluhkan sakit dan menunjukkan gejala keracunan seperti mual, pusing, dan muntah-muntah untuk segera datang ke tempat fasilitas pelayanan kesehatan.

Baca Juga : Kecelakaan di Tol Cipali, Dua Orang Tewas

Selain itu, kata dia, tim juga melakukan verifikasi ke lapangan apabila mendapatkan informasi ada warga yang sakit untuk dicek sakitnya karena keracunan makanan atau bukan.

"Dugaan keracunan makanan, kita masukkan, kalau dia enggak punya riwayat makan apa-apa, dengan yang diduga selama ini, makanan itu, kita keluarkan (bukan korban keracunan)," katanya.

Ia menyampaikan, tim kesehatan terus melakukan pendataan di lapangan untuk memastikan jumlah korban keracunan makanan yang diduga dari sate jebred.

Baca Juga : Cegah Pungli dalam Penempatan Kerja, Begini Langkah Pemkab Bekasi

Selama ini, kata dia, data di lapangan terjadi penambahan, termasuk ada pasien satu orang usia 35 tahun meninggal dunia di rumah sakit yang baru diketahui juga sama mengkonsumsi sate jebred.

Halaman :


Editor : JakaPermana