Duh,  Ribuan Titik Sampah Liar Belum Terdeteksi DLH Kaupaten Cirebon

Saat ini, diduga ada ribuan titik sampah liar yang belum terdeteksi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon. DLH mengaku, baru mendeteksi 176 titik sampah liar yang bisa ditanggulangi. Volumenya mencapai 8 ton sehari. Itupun, hanya memakai empat truk pengangkut sampah.

Duh,  Ribuan Titik Sampah Liar Belum Terdeteksi DLH Kaupaten Cirebon
Foto: Maman Suharman

INILAH, Cirebon - Saat ini, diduga ada ribuan titik sampah liar yang belum terdeteksi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon. Mereka mengaku baru mendeteksi 176 titik sampah liar yang bisa ditanggulangi. Volumenya mencapai 8 ton sehari. Itupun, hanya memakai empat truk pengangkut sampah.

Demikian dikatakan Kabid Kebersihan DLH Kabupaten Cirebon, Fitroh Suharyono, Kamis (4/3/2021). Menurutnya, DLH sangat kesulitan melakukan deteksi titik titik sampah liar yang ada di Kabupaten Cirebon. Hal itu karena kurangnya kesadaran masyarakat disetiap desa dalam hal membuang sampah. Akibatnya, banyak sampah menumpuk dipinggir jalan, pada hampir ruas jalan utama maupun desa.

"Sosialisasi terus kami lakukan. Kita ingin
Masyarakat punya kepedulian untuk tidak membuang sampah disembarang tempat. Tapi buktinya, tidak semudah membalikan telapak tangan," ungkap Fitroh.

Baca Juga : Garut Alokasikan Anggaran Penanganan Narkoba di Kalangan Pelajar SLTA

Rencana DLH menyimpan kontainer di wilayah Barat dan Timur, sampai saat ini belum bisa teralisasi. Masalahnya, kondisi tanah masih gembur. Otomatis, kontainer untuk sampah yang dipasang, posisinya amblas. Padahal rencana, DlH sudah menyiapkan 10 kontainer untuk wilayah Barat, dan 10 kontainer untuk wilayah timur. 

"Kita berharap, dengan dipasangnya kontainer masyarakat buang sampahnya tidak sembarangan. Ini kan bisa mengurangi beban kami yang harus mengangkut sampah liar. Keterbatasan armada juga, menjadi salah satu kendala kami tidak efektif mengangkut sampah liar," ucap Fitroh.

Ironisnya lanjut Fitroh, 20 Tempat Pemprosesan Sampah Terpadu (TPST), sebagian besar tidak berjalan.  Dari 20 desa yang memiliki TPST, hanya sekitar lima desa yang beroparasi. Namun, dua desa yaitu Ciawigajah Kecamatan Sedong dan Kamarang Kecamatan Beber, termasuk desa yang sampahnya tidak pernah diangkut oleh DLH.

Baca Juga : Dinas Pertanian Cirebon: Kebutuhan Pupuk Subsidi Membengkak

"Yang berhasil hanya dua desa yaitu Ciawigajah dan Kamarang. Mereka sudah berhasil mengelola sampah lewat Bumdes. Sudah tiga tahun ini kami tidak pernah mengangkut sampah rumah tangga dari dua desa itu. Coba kalau semua desa seperti itu, Kabupaten Cirebon bersih dari sampah," jelas Fitroh.

Halaman :


Editor : Bsafaat