Ekspor Toyota Tumbuh 4 Persen

Pada Januari-Februari 2019, ekspor Toyota Indonesia tetap tumbuh positif. Catatan itu menjadi penting di saaat ekonomi dunia cenderung melambat akibat beragam tantangan mulai dari proteksi hingga pera

Ekspor Toyota Tumbuh 4 Persen
INILAH, Jakarta - Pada Januari-Februari 2019, ekspor Toyota Indonesia tetap tumbuh positif. Catatan itu menjadi penting di saaat ekonomi dunia cenderung melambat akibat beragam tantangan mulai dari proteksi hingga perang dagang Amerika Serikat-Cina.
 
Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan, meski kondisi ekonomi global saat ini kurang menguntungkan namun pihaknya tetap berupaya untuk menjaga konsistensi kinerja ekspor. 
 
“Pada Januari-Februari 2019, ekspor kendaraan utuh atau CBU (completely build-up) Toyota dari Indonesia naik 4% menjadi 30.550 unit dibandingkan periode yang tahun lalu yang mencapai 29.500 unit,” kata Bob dikutip Antara, Minggu (31/3/2019).
 
Menurutnya, negara tujuan ekspor itu merambah ke lebih 80 negara di kawasan Asia, Pasifik, Timur Tengah, Amerika Latin, dan Afrika. Jumlah ekspor tertinggi yakni Fortuner. Mobil segmen sport utilities vehicle (SUV) itu mencapai angka 7.890 unit. Angka itu memberikan kontribusi sebesar 26% dari total ekspor. 
 
Kontributor kedua terbesar yakni model hatchback Agya yang dikenal dengan sebutan Toyota Wigo di negara tujuan ekspornya. Mobil segmen low cost green car (LCGC) itu memberikan kontribusi sebesar 19% dengan angka ekspor sebanyak 5.900 unit.
 
Di peringkat ketiga, Rush yang laris di pasar domestik pun digemari pasar mancanegara. Kendaraan segmen low SUV itu mencatatkan total ekspor sebanayak 5.330 unit atau memberikan kontribusi sebesar 17%. 
 
Bob menyebutkan, mobil selanjutnya yang memberikan kontribusi ekspor peringkat keempat yakni low multi purposes vehicle (MPV) terlaris di Indonesia. Avanza diekspor sebanyak 4.180 unit. Selanjutnya, sedan Vios sebanyak 3.270 unit, Town Ace/Lite Ace sebanyak 2.280 unit. Di posisi buncit, mobil Innova, Sienta, dan Yaris terjual dengan total 1.700 unit.
 
“Pertumbuhan di dua bulan pertama ini merupakan sebuah permulaan yang cukup baik dalam memberikan optimisme bagi pencapaian kinerja ekspor yang positif. Secara keseluruhan, sepanjang 2019 ini kami menargetkan pertumbuhan ekspor naik di atas 5%,” tambahnya. 
 
Dia mengakui, dari sembilan model ekspor CBU Toyota itu Fortuner dan Rush menyumbang kontribusi ekspor terbesar dengan total 43%.
 
“Dominasi ekspor model SUV mencerminkan bahwa minat pasar global terhadap model SUV semakin tinggi,” ucapnya. 
 
Untuk itu, Toyota Indonesia terus meningkatkan daya saing produk SUV melalui peningkatan penggunaan komponen lokal untuk mobil-mobil yang diproduksi di Indonesia. Saat ini tingkat komponen dalam negeri (TKDN)-nya mencapai rata-rata di atas 75%.
 
Selain CBU, TMMIN juga memproduksi dan mengekspor kendaraan setengah jadi atau completely knock-down (CKD), mesin utuh, serta komponen kendaraan. Pada Januari 2019, Toyota mengekspor kendaraan CKD sebanyak 6.500 unit, mesin utuh bensin sebanyak 17.000 unit, mesin utuh etanol sebanyak 1.500 unit, serta komponen kendaraan sebanyak 17 juta buah.


Editor : inilahkoran