Empat Perusahaan Transportasi Layani Penumpang Menuju BIJB Kertajati

Beroperasinya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati, di Kabupaten Majalengka, harus juga didukung dengan mudahnya dari sisi aksebilitas. Salah satu pendukung untuk menunjang aksebilitas t

Empat Perusahaan Transportasi Layani Penumpang Menuju BIJB Kertajati
INILAH, Bandung - Beroperasinya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati, di Kabupaten Majalengka, harus juga didukung dengan mudahnya dari sisi aksebilitas. Salah satu pendukung untuk menunjang aksebilitas tersebut, adalah tersedianya moda transportasi.
 
Setelah Perum Damri sebagai perusahaan pelat merah melayani transportasi penumpang dari dan menuju Bandara Kertajati setiap harinya, layanan serupa juga segera bertambah. Hal ini seiring dengan adanya penandatanganan kerja sama antara PT BIJB dan empat operator penyedia layanan transportasi, di area Terminal Bandara Kertajati, Senin 5 November 2018.
 
Empat perwakilan moda transportasi itu yakni PT City Trans Utama, PT Citra Maharlika Lintas Wahana, PT Elang Cakra Ekspres, dan PT Purwa Transportasi Utama. Hadir menyaksikan Dishub Jabar serta jajaran diwilayah kabupaten/kota dan Executive General Manager (EGM) Bandara Kertajati, Ibut Astono.
 
“Transportasi ini menjadi sarana penting, dengan adanya kerja sama strategis bersama para mitra ini tentu bisa memudahkan masyarakat untuk menjangkau Bandara Kertajati dari berbagai daerah di Jawa Barat,” kata Direktur Keuangan PT BIJB Muhamad Singgih seperti rilis yang diterima inilah,Senin (5/11/2018)
 
Sebagai gerbang baru Jawa Barat, Bandara Kertajati ini harus dimaksimalkan dengan terkoneksinya beragam moda transportasi. Semakin banyakya transportasi menurutnya ini akan mengakselerasi traffic penumpang di Bandara Kertajati.
 
Apalagi layanan penerbangan di Bandara Kertajati juga terus bertambah selaras dengan masuknya beberapa maskapai yang meminati membuka layanan penerbangan. Maskapai Citilink, dan Lion Air sudah membuka layanan penerbangan domestik dan internasional untuk Umrah. Sedangkan maskapai penerbangan domestik TransNusa akan mulai beroperasi pada 11 November dengan tujuan Bandar Lampung dan Semarang.
 
“Bandara ini dibangun untuk melayani masyarakat yang biasa menggunakan transportasi berbasis udara. Tapi kita di sini tidak bisa berdiri sendiri karena harus ada infrastruktur lain yang bisa mendukung kehadiran bandara agar bisa maksimal dari segi operasional. Sehingga kami mengucapkan terima kasih kepada operator transportasi berbasis darat bisa mendukung beroperasinya Bandara Kertajati ini avar bisa maksimal,” ucap Singgih.
 
Keempat operator ini akan melayani penumpang ke sejumlah daerah di Jawa Barat mulai Jumat 9 November 2018. PT Citytrans Utama dan PT Citra Maharlika Lintas Wahana memulai membuka rute Bandung, Tasikmalaya dan Kertajati secara pulang pergi, selanjutnya PT Elang Cakra Ekspress lebih banyak melayani penumpang di kawasan utara yakni Indramayu, Cirebon dan Majalengka serta terakhir PT Purwa Transportasi Utama akan menjangkau kawasan Purwakarta.
 
Singgih meyakini, bertambahnya beberapa rute penerbangan di Bandara Kertajati, bertambah juga kebutuhan masyarakat dari segi konektivitas.
 
Apalagi jika Tol Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu) beroperasi akan semakin memudahkan masyarakat menggunakan bandara kebanggaan warga Jawa Barat tersebut karena akan lebih mudah dijangkau. Sebab Bandara Kertajati dirancang untuk melayani daerah Jawa Barat cakupan utara dan selatan dan Jateng bagian barat.
 
“Jika Tol Cisumdawu beroperasi Bandara Kertajati tentu akan menjadi opsi utama untuk terbang. Karena bandaranya luas, layanan penerbangan atraktif, aksebilitas mudah, saya meyakini orang tidak akan ragu menggunakan bandara sebagai kebutuhan terbang,” imbuhnya.
 
"Bandara ini kita ketahui akan segera ramai. Kalau lihat dari FS (Feasebility Study) kita tahun ini 14 rute yang dilayani. Kita bersama AP II (operator bandara) bersama-sama untuk terus menambah rute," tambah Singgih.
 
Sementara itu Ibut Astono menambahkan, kunci ramainya dari hadirnya bandara adalah mudahnya konektivitas. Sebagai bandara yang baru diresmikan pada Mei 2018, dia menilai wajar jika dari pengoperasian belum maksimal karena aksebilitas yang belum mendukung penuh.
 
"Semoga dengan kerja sama ini kita bisa sama-sama mengakomodir masyarakat. Semoga ini bisa menjangkau semua daerah dalam rangka memberikan layanan transportasi darat dan udara. Semoga kita bisa sama-sama menjalankan misi melayani dan bermanfaat buat masyarakat," terang Ibut.


Editor : inilahkoran