Garut Berisiko Tinggi Terjadi Bencana, Keluarga Tangguh Bencana Diharapkan Dapat Meminimalisir Risiko

Hingga saat ini, Kabupaten Garut berisiko tinggi terjadi bencana. Data Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) 2022 menunjukkan Garut menempati posisi ke-96 di tingkat nasional. 

Garut Berisiko Tinggi Terjadi Bencana, Keluarga Tangguh Bencana Diharapkan Dapat Meminimalisir Risiko
Di tingkat Provinsi Jabar, Garut berisiko tinggi terjadi bencana menempati posisi keempat. Peringkat itu menyusul Kabupaten Cianjur, Sukabumi, dan Kabupaten Tasikmalaya sebagai daerah yang berada paling tinggi. (ilustrasi/zainulmukhtar)

INILAHKORAN, Garut - Hingga saat ini, Kabupaten Garut berisiko tinggi terjadi bencana. Data Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) 2022 menunjukkan Garut menempati posisi ke-96 di tingkat nasional. 

Di tingkat Provinsi Jabar, Garut berisiko tinggi terjadi bencana menempati posisi keempat. Peringkat itu menyusul Kabupaten Cianjur, Sukabumi, dan Kabupaten Tasikmalaya sebagai daerah yang berada paling tinggi.

Berdasarkan hal tersebut, Sekda Garut Nurdin Yana menyebutkan pihaknya mempunyai kewajiban memberikan pengetahuan hingga keterampilan psikomotorik kepada masyarakat dalam upaya mengurangi risiko bencana. Hal itu tak lepas dari posisi Garut berisiko tinggi terjadi bencana.

Baca Juga : BAZNAS Garut Tetapkan Zakat Fitrah Rp35 Ribu Rupiah Per Orang

"Tahun 2022 kemarin, kita ini meliputi 14 kecamatan yang kena bencana. Kena banjir, longsor, dan seterusnya-seterusnya. Yang terakhir menjelang (akhir) tahun 2022 yaitu bulan Oktober-an, ada dua kecamatan juga yang mengalami potensi bencana yang cukup besar yakni pergerakan tanah plus juga longsor," kata Nurdin saat Web Seminar Pelatihan Keluarga Tanggap Bencana Alam Tahun 2023 secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting, Kamis 6 April 2023.

Dia menekankan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai stakeholder di garda terdepan dalam konteks memberikan pengetahuan dan kemampuan masyarakat agar bisa selamat dalam kejadian bencana, harus memberikan satu bentuk treatment hingga pengetahuan psikomotorik kepada masyarakat dalam menanggulangi bencana. 

Dalam hal tersebut sampai tingkat keluarga hingga muncul keluarga tangguh bencana. Dengan hadirnya keluarga tangguh bencana, lanjut Nurdin, minimal Pemkab Garut memiliki partner kerja yang bisa memberikan satu harapan ketika terjadi bencana yang rentang lokasinya cukup jauh.

Baca Juga : Pembacok Bocil di Unsika Diringkus Tim Sanggabuana, Rupanya Masih di Bawah Umur

"Kami bisa memiliki partisan pada lingkungan-lingkungan yang kami sentuh hari ini. Sehingga mereka minimal bisa menyelamatkan diri masing-masing. Syukur kalau konteksnya mereka bisa juga menolong keluarga-keluarga di lingkungannya. Sehingga terjadi minimalisasi korban bencana yang sering kami alami hari ini," ucapnya berharap.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani