Geliat UMKM Usai Disuntik Dana PEN BJB 

Gairah pelaku ekonomi di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di tengah terjangan pandemi Covid-19 terus meningkat. Hal ini terlihat di sejumlah UMKM, khususnya di Kota Bandung. 

Geliat UMKM Usai Disuntik Dana PEN BJB 
istimewa

Sementara itu, pengamat ekonomi Universitas Pasundan (Unpas) Acuviarta Kartabi mengapresiasi kebijakan yang sudah berjalan berkaitan dengan penyaluran dana PEN di BJB. Namun, diperlukan kebijakan out off the box untuk menyikapi kondisi saat ini. 
Menurutnya, captive market Jawa Barat itu 90 persennya adalah UMKM. Untuk itu, hal itu menjadi prioritas dan effort lebih untuk mencapainya. 

”Saya optimistis, BJB bisa lebih baik dari bank Himbara. Tinggal memberikan beragam kemudahan untuk UMKM di Jabar, namun tetap terukur,” kata Acuviarta. 

Acuviarta mengungkapkan, sektor konstruksi infrastruktur diketahui juga banyak dibiayai dana PEN. Sebab, sektor kontruksi juga banyak menyerap tenaga kerja dan menambah gerakan roda ekonomi yang lainnya pula. Begitu pun penyaluran kredit. Dengan dorongan program dana PEN, serta program kredit KUR dan lainnya, pasti berdampak signifikan kepada masyarakat.   

”Terlebih dengan kondisi seluruh bank saat ini harus mengalami relaksasi seluruh angsuran kredit, menyebabkan ruang penyaluran kredit menjadi sempit. Selain memperhatikan prudent terhadap sektor-sektor usaha yang banyak terdampak dan ketidakinginan atau menunda penambahan modal dari ajuan kredit,” tandasnya. 

Sebagai informasi, skema penyaluran pinjaman dana PEN dari BJB untuk penyaluran kredit di antaranya sektor pertanian, perburuan, kehutanan sebesar Rp154 miliar dan sektor industri pengolahan sebesar Rp794 miliar. Kemudian, sektor konstruksi Rp1,35 triliun, sektor pedagang besar dan eceran Rp1,34 triliun, serta sektor lainnya Rp1,69 triliun. Pencairan dana PEN tersebut diurai dari sektor korporasi dan komersial, BPR, KPR, konsumer, dan UMKM

”Setiap sektor juga kan memiliki multiplier effect. Saling berkaitan, sekecil apa pun usaha di UMKM bisa menarik sumber daya yang lain,” ujarnya. (*)

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani