Ingin Asam Urat Sembuh, Ini Obat Herbal di Sekitar Kita

INILAH, Bandung – Penyakit asam urat, yaitu penyakit radang sendi (arthritis) yang menyebabkan kemerahan, pembengkakan, dan rasa sakit yang datang secara tiba-tiba pada sendi tubuh Anda.

Ingin Asam Urat Sembuh, Ini Obat Herbal di Sekitar Kita
Daun Kelor

INILAH, Bandung – Penyakit asam urat, yaitu penyakit radang sendi (arthritis) yang menyebabkan kemerahan, pembengkakan, dan rasa sakit yang datang secara tiba-tiba pada sendi tubuh Anda.

Jempol kaki merupakan bagian yang paling sering terkena asam urat, tetapi penyakit ini juga dapat memengaruhi sendi lain di kaki, seperti lutut, pergelangan kaki, telapak kaki. Asam urat juga kadang terjadi di lengan, tangan, pergelangan tangan, dan siku. Tulang belakang juga bisa terkena meskipun jarang.

Cerita tentang penyakit asam urat sering dialami masyarakat di Indonesia –bahkan menurut info medis tercatat lebih dari 2 juta kasus per tahun di Indonesia. Barangkali ini juga yang pernah Anda alami sendiri?

Dikutip dari Odesa.id: Beberapa bulan lalu, Pak Enos (72) datang ke kantor Yayasan Odesa Indonesia, dia mendengar kabar dari warga bahwa di kantor ini menyediakan tanaman obat. Sebelumnya, Enos dan istrinya sama-sama punya penyakit asam urat yang bisa menyerangnya kapan saja. Akibatnya, dia terhambat kerja, bahkan pada hari ini, istrinya tidak bisa keluar rumah karena kakinya bengkak.

“Dulu saya sudah ke sini (Kantor Odesa Indonesia –Red) dan diberi daun afrika juga daun kelor untuk penyembuhan. Alhamdulillah sembuh. Sekarang kambuh lagi,“ katanya kepada.

Pak Enos dan istrinya sudah merasakan langsung manfaat kedua daun tersebut. Ia meminum rebusan daun afrika atau rebusan teh kelor. “Saya minum ramuan daun afrika direbus pagi dan sore hari. Cepat sembuh sakitnya. Kalau tidak ada daun afrika ya saya minum kelor sayur,” terangnya.

Pak Enos, seperti kebanyakan orang di Kawasan Pasir Impun Cimenyan, mulai memanfaatkan tanaman herbal untuk pengobatan penyakitnya. Yayan Hadian yang biasa melayani warga dalam urusan pertanian mengatakan, kebanyakan warga masih sebatas berburu herbal saat sakit, belum menganggap sebagai makanan bergizi untuk kesehatan.

Halaman :


Editor : inilahkoran