Jabar Berhasil Tekan Angka Stunting Hingga 4,3 Persen 

Saat ini, angka stunting di Jawa Barat tercatat sebesar 20,2 persen per 2022 atau turun 4,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 24,5 persen. 

Jabar Berhasil Tekan Angka Stunting Hingga 4,3 Persen 
INILAHKORAN, Bandung - Capaian positif berhasil diraih Jawa Barat dalam upaya penurunan angka stunting. Saat ini, angka stunting di Jawa Barat tercatat sebesar 20,2 persen per 2022 atau turun 4,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 24,5 persen. 
"Saya mengapresiasi penurunan (stunting) ini, dan untuk tahun sekarang harus bisa menurunkan dua kali lipat. Jadi untuk tahun 2023 harus bisa mendapatkan 8,6 persen," kata Deputi KB Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Eni Gustina, Kamis 16 Februari 2023.
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Wahidin menyampaikan, sinergitas dan kolaborasi dengan berbagai pihak terus ditingkatkan dalam pelaksanaan program Bangga Kencana dan penurunan stunting di Jawa Barat.
Dikatakan Wahidin, peningkatan sinergitas dan kolaborasi penting karena program tersebut melibatkan banyak stakeholder yang memiliki peran dan tanggung jawab berbeda-beda.
"Bangga Kencana merupakan program pemerintah pusat untuk peningkatan kesejahteraan ibu hamil, bayi, dan balita dengan konsep pelayanan kesehatan holistik, terpadu, dan berkelanjutan," kata Wahidin.
Dalam konteks Jabar, terang Wahidin Bangga Kencana diintegrasikan dengan program penurunan stunting, yang merupakan salah satu prioritas pembangunan kesehatan.
"Kita berdiskusi dan presentasi terkait upaya-upaya yang telah dilakukan serta kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program Bangga Kencana dan penurunan stunting di Jawa Barat," ucapnya. 
Wahidin menyampaikan beberapa keberhasilan BKKBN Jabar dalam menjalankan program pemerintah. Salah satunya menurunkan laju pertumbuhan penduduk Jawa Barat menjadi 1,34 pada tahun 2020.
Di samping itu, pola kelahiran total atau total fertility rate (TFR) di Jawa Barat kini mencapai 2,11. Termasuk kelahiran kelompok umur (ASFR) usia 15-19 tahun turun menjadi 24,46/1000 (berdasarkan hasil long form sensus penduduk tahun 2020 yang telah dirilis BPS).
"Hasil TFR menunjukan bahwa Jawa Barat telah menuju replacement level atau penduduk tumbuh seimbang (seorang Ibu akan digantikan oleh satu Anak Perempuan)," ujar dia. 
Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, negara maju bisa diukur dalam tiga hal, pertama keberhasilan dalam membangun ekonomi dan infrastruktur. Kedua kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) meningkat. Kemudian ketiga adalah reformasi birokrasi.
“Kalau ketiga poin dilakukan dari sekarang, InsyaAllah masa depan akan lebih baik. Poin pentingnya terkait generasi milenial saat ini harus kompetitif dan bebas stunting,” kata Ridwan Kamil. 
Emil sapaan Ridwan Kamil menegaskan, pihaknya meminta kepada semua OPD di lingkungan Jabar untuk memiliki rasa tanggung jawab bersama menangani masalah stunting.
“Stinting ini bukan urusan Dinkes saja tapi semua dinas di Jabar ngurus stunting, pokonya semua tanggung jawab. Bahkan nanti ada program satu ASN satu anak terpapar stunting atau menjadi orang tua asuh untuk mempercepat penurunan stunting,” ucapnya. *** (yogo triastopo) 


Editor : Ahmad Sayuti