Jaga Produksi Listrik, Star Energy Tambah Titik Baru Sumur Panas Bumi

Star Energy Geothermal Salak Ltd berencana akan menambah titik sumber energi panas bumi.

Jaga Produksi Listrik, Star Energy Tambah Titik Baru Sumur Panas Bumi
General Relation Manager Star Energy Geothermal Salak Ltd Nungki Nur Sasongko

INILAH, Pamijahan - Star Energy Geothermal Salak Ltd berencana akan melakukan pengeboran sumur produksi tambahan baik di wilayah Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor maupun Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Sukabumi.

Hal ini dilakukan Star Energy di Kawasan Gunung Salak untuk mempertahankan produksi energi listrik sebesar 377 MW.

"Untuk  mempertahankan kapasitas produksi sebesar 377MW, Star Energy Geothermal Salak Ltd akan menambah sumur produksi panas bumi baik itu di wilayah Pamijahan, Kabupaten Bogor ataupun Klapanunggal, Kabupaten Sukabumi," ucap Nungki Nur Sasongko selaku General Relation Manager Star Energy Geothermal Salak Ltd kepada wartawan, Kamis (10/6/2021).

Baca Juga : Pembangunan Jalan Puncak II Tidak Terealisasi, Mulyadi Berang

Dia menerangkan, selain tidak mudah dan menggunakan teknologi yang canggih karena kedalaman sumur bisa sedalam 3 km dari permukaan, untuk pengeboran satu sumur energi panas bumi ini juga dibutuhkan biaya yang sangat besar yaitu sekitar 5 juta USD.

"Ngebor satu sumur panas bumi itu butuh biaya yang sangat mahal yaitu sekitar 5 juta USD, sumur itu akan digunakan untuk menambah suplai uap di lapangan panas bumi Gunung Salak," terangnya.

Nungki menuturkan selain mengebor sumur tambahan (make up well) panas bumi, jajarannya juga akan merawat sumur panas bumi yang sudah ada hingga bisa secara konstan memproduksi energi panas bumi.

Baca Juga : Soal Tiga Raperda Bogor. Ini Penjelasan Bima Arya

"Mempertahankan produksi energi panas bumi itu, selain dengan mengebor sumur baru, juga bisa dengan merawat sumur panas bumi yang sudah ada. Lebar diameter selubung produksi (production casing) sumur panas bumi kecil kok antara 17-27 cm (7”–10-3/4”) dengan kedalaman 1,5 hingga 3 km dari permukaan, hingga tidak mempengaruhi kapasitas sumur air milik masyarakat ataupun menjadi penyebab gempa bumi," tutur Nungki.

Halaman :


Editor : suroprapanca