Jokowi ke Pasar Kosambi, Repot Sekarang Pak, Harga-harga Terus Naik

Pedagang Pasar Kosambi, Kota Bandung, menaruh harapan kepada Presiden Joko Widodo dapat menyelesaikan persoalan terkait kenaikan harga sejumlah komoditas saat ini.

Jokowi ke Pasar Kosambi, Repot Sekarang Pak, Harga-harga Terus Naik
Pedagang Pasar Kosambi menyampaikan keluhan terus naiknya harga-harga sejumlah komoditas. Presiden Jokowi dijadwalkan mengunjungi Pasar Kosambi.

INILAHKORAN, Bandung - Pedagang Pasar Kosambi, Kota Bandung, menaruh harapan kepada Presiden Joko Widodo dapat menyelesaikan persoalan terkait kenaikan harga sejumlah komoditas saat ini.

“Harga-harga sudah pada naik. Cabai keriting dari Rp 60 ribu, sekarang Rp 70 ribu. Cabai tanjung juga sama, sekarang Rp 70 ribu. Terus bawang merah dari Rp 35 ribu menjadi Rp 36 ribu," kata salah seorang pedagang sayur Pasar Kosambi Elly, Kamis 13 Oktober 2022, menjelang kedatangan Presiden Joko Widodo.

Menurut Elly, sejumlah harga komoditas di Pasar Kosambi, Kota Bandung terus mengalami kenaikan semenjak pemerintahan Presiden Joko Widodo menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. 

Baca Juga : NasDem Kota Bandung Siap Menangkan Anies Baswedan di Pilpres 2024

"Maka dari itu, kita pedagang meminta perhatian kepada pemerintah untuk rakyat kecil seperti kita. Apalagi sekarang harga barang-barang sudah pada naik. Kita pedagang, cuma meminta kepada pak Presiden, supaya harga-harga jangan terus naik," ucapnya. 

Sutisna, pedagang tahu di Pasar Kosambi, Kota Bandung berharap hal senada. Kedatangan Presiden Joko Widodo diharapkan dapat memberikan kabar baik bagi para pedagang di Pasar Kosambi. 

"Sudah repot sekarang, karena harga kacang kedelai sudah 15 ribu sekilo. Terus sekarang tahu juga harganya Rp 2.000 dari Rp 1.700. Jadi naik 300. Tapi kadang-kadang juga Rp1.800 dijual daripada enggak laku," kata Sutisna. 

Baca Juga : Pemkot Bandung Pastikan Siap Berkolaborasi Bangun Ekosistem Smart City

Kenaikan sejumlah komoditas saat ini, dikeluhkan Sutisna berdampak kepada daya beli konsumen. Khususnya tahu yang dirasa pihaknya telah mengalami penurunan daya beli.

Halaman :


Editor : Zulfirman