KBN 2021 Perkuat Pelestarian Kebaya pada Generasi Muda

Kongres Berkebaya Nasional (KBN) secara daring bertujuan memperkuat pelestarian kebaya pada generasi muda,

KBN 2021 Perkuat Pelestarian Kebaya pada Generasi Muda
Ketua Panitia Kongres Berkebaya Nasional (KBN) Lana T Koentjoro. (antara)

INILAH, Jakarta - Ketua Panitia Kongres Berkebaya Nasional (KBN) Lana T Koentjoro mengatakan pelaksanaan kongres yang diselenggarakan pada 5 April hingga 6 April secara daring bertujuan memperkuat pelestarian kebaya pada generasi muda,

“Kongres ini untuk memperkuat gerakan pelestarian budaya khususnya busana tradisional Indonesia, melalui pengenalan dan ajakan menggunakan kebaya kepada generasi muda,” ujar Lana dalam telekonferensi di Jakarta, Kamis.

Dia menambahkan tujuan berikutnya adalah untuk mendapatkan pengakuan dunia (UNESCO), dengan cara mendaftarkan kebaya sebagai warisan tak benda asal Indonesia.

Baca Juga : Ramadan Tahun Ini, Lomba Duet Dai Ibu dan Anak Digelar Susu Steril Tujuh Kurma

Hingga saat ini, lanjut dia, memang belum ada ketetapan kebaya sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). Akan tetapi pemerintah sudah mengidentifikasi busana yang dipakai perempuan pada hampir semua daerah sebagai budaya berbusana yang muncul di Indonesia dan diwariskan secara turun temurun.

Kedua, kongres tersebut bertujuan mendorong pemerintah untuk menetapkan “Hari Berkebaya Nasional” sehingga tahap berikutnya dapat merancang program peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui produksi dan pemasaran Kebaya, serta menggali dan membuka peluang ekonomi kebaya berikut variannya agar masyarakat bisa turut ambil bagian untuk mendapatkan nilai ekonomi yang prospektif sekaligus mempromosikan nilai kebaya sebagai busana kebanggaan bangsa Indonesia.

Pihaknya menginisiasi program Selasa Berkebaya, yang mana anggota komunitas mengenakan kebaya dalam bekerja. Dia menambahkan sebagai busana warisan leluhur yang memiliki nilai budaya dan sejarah tinggi, sudah seharusnya seluruh komponen bangsa turut melestarikannya.

Baca Juga : "Waroenk Makan Matoa" Sajikan Makan ala Kebun Nenek

“Sejarah Indonesia melekat pada busana yang sudah dipakai perempuan Indonesia sejak ratusan tahun yang lalu ini, dan merekam perjalanan budaya di berbagai daerah sampai sekarang. Maka selayaknya kita hargai dan kita jaga kelestariannya. Kalau bukan kita, siapa lagi,” imbuh dia.

Halaman :


Editor : suroprapanca