Kelak di Surga Ada Peristiwa Ini

ADA orang yang terkaget-kaget dirinya masuk ke surga di kelas yang tinggi. Kita tahu bahwa tempat orang mukmin di surga itu berkelas-kelas sesuai dengan amalnya. Kelas terbawah saja indah dan luasnya luar biasa. Nah, orang yang kita ceritakan ini tak merasa amalnya cukup untuk menempati kelas surga yang dia tempati itu. Dia sungguh sangat penasaran.

Kelak di Surga Ada Peristiwa Ini
Ilustrasi/Net

ADA orang yang terkaget-kaget dirinya masuk ke surga di kelas yang tinggi. Kita tahu bahwa tempat orang mukmin di surga itu berkelas-kelas sesuai dengan amalnya. Kelas terbawah saja indah dan luasnya luar biasa. Nah, orang yang kita ceritakan ini tak merasa amalnya cukup untuk menempati kelas surga yang dia tempati itu. Dia sungguh sangat penasaran.

Diapun bertanya-tanya kok bisa begitu. Mungkinkah ada salah data atau keliru tempat? Akhirnya dia mendapatkan jawaban: "Itu adalah buah dari doa anakmu yang selalu berdoa 'YA ALLAH ANGKATLAH DERAJAT KEDUA ORANG TUAKU DI SURGAMU." Begitu dahsyat akibat doa anak kita, wahai saudaraku dan sahabatku. Sudahkah kita antar dan pandu anak kita ke lembaga pendidikan yang memungkinkan anak kita bisa berdoa untuk nasib kita sepeninggal kita?

Begitu kasihan kepada orang tua yang sibuk bekerja demi mendidik anak "hanya" tentang bagaimana menghitung uang dan beternak uang. Orang tua semacam itu tertipu oleh prasangkanya bahwa bahagia itu adalah ketika banyak uang sehingga bisa makan apa saja dan pergi kemana saja.

Baca Juga : Amalan Supaya Terhindari dari Bahaya

Bahagia itu adalah ketika hati telah mengkonsumsi makanan pokoknya berupa dzikir dan ibadah, ketika kaki berjalan ke tempat yang disuka dan diridla Allah, tangan yang memegang teguh agama Allah serta berbagi bahagia dengan orang lain, dan seterusnya. Definisikan bahagia dengan definisi yang benar. Mengajilah dan belajarlah sebelum menyimpulkan.

Saudara dan sahabatku, sekali lagi perhatikan pendidikan anak kita. Tanamkan agama dan keimanan kepada mereka. Itulah yang kelak akan menentukan "buah" yang akan kita rasakan kelak pada masanya. Kata ANAK dalam tulisan ini tak terbatas pada anak kandung, anak biologis, melainkan semua orang yang berada dalam asuhan kita. Salam, AIM. [*]

Baca Juga : Jika Amalan Semata-Mata Karena Dunia


Editor : Bsafaat