Kemenperin Buka Peluang Ribuan Pelatihan dan Sertifikasi Naker Jabar

INILAH, Bandung – Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membuka peluang kepada masyarakat Jawa Barat untuk mengikuti pelatihan kompetensi dan sertifikasi terakredi

Kemenperin Buka Peluang Ribuan Pelatihan dan Sertifikasi Naker Jabar
INILAH, Bandung – Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membuka peluang kepada masyarakat Jawa Barat untuk mengikuti pelatihan kompetensi dan sertifikasi terakreditasi pada tahun anggaran 2019. 
 
Kepala BDI Jakarta Kemenperin Jonni Afrizon mengatakan, BDI memiliki tugas pokok fungsi (tupoksi) menyiapkan tenaga kerja yang kompeten melalui pelatihan, sertifikasi, sekaligus penempatan. Calon tenaga kerja tersebut mendapat transfer ilmu dari pemateri kompeten, kemudian mengikuti uji kompetensi melalui BDI yang disertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), dan terakhir diberikan sertifikasi setelah dinyatakan lulus.
 
“Peserta yang lulus wajib bekerja sesuai skill yang diperoleh. Harus mau kerja. Kalau gak mau kerja, jangan ikut diklat,” kata Jonni di sela-sela Sinkronisasi Program Pembangunan SDM Industru dan Penciptaan Wirausaha Baru Balai Diklat Industri Jakarta debgan Dinas Perindustrian se-Jabar di Hotel Regata Jalan Setiabudi Kota Bandung, Selasa (27/11/2018).
 
Menurut Jonni, ada juga inkubator bisnis atau penumbuhan dan pengembangan wirausaha baru. BDI akan memfasilitasi sesuai kepentingan calon wirausahawan tersebut.
 
“Kita bisa memberikan pelatihan keterampilan. Atau kalau butuh pendampingan, ya kita kasih pendampingan, Atau butuh legalitas, kita bantu legalitasnya. Termasuk menciptakan pasar. Syaratnya harus kerja sama dengan pemda. Kita ingin setelah  dilatih, tetap dibina pemda,”  ujarnya.
 
Jonni mengatakan, saat ini ada kesenjangan antara dunia industri dan pencari kerja. Misalnya kebutuhan industri tidak selaras dengan kompetensi yang dimiliki pencari kerja.
 
“Gap ini kita hilangkan. Tahun depan ada 10.300 peserta pelatihan. Ini terbuka bagi pencari kerja dari Jabar, khususnya bidang garmen, otomotif, dan pangan. Kalau Jabar serius, ya kita kasih,” katanya.
 
Kepala Seksi Program Kerjasama BDI Jakarta Iwan Adrian menyatakan, peserta pelatihan dipastikan akan mendapatkan pekerjaan sesuai kompetensi. Hal tersebut terbukti dari program sejenis yang sudah berjalan sebelumnya.
 
“Tahun ini ada 6175 peserta yang sudah tersalurkan. Keberhasilan program ini membuat peningkatan jumlah peserta menjadi 10.300 orang. Kompetensi ini sangatbpenting karena kebutuhan industri apalagi perusahaan luar negeri harus berbasis kompetensi. Jadi sekarang tidak sekadar pintar, tapi ada pengakuan kompetensi demi meningkatkan daya saing, nilai jual, dan produktivitas,” kata Iwan.
 
Sementara itu, Ketua Umum Organisasi Pekerja Garmen Indonesia Stenly Ngelo mengatakan, kegiatan diklat harus dilakukan secara berkala untuk mengikuti perkembangan kebutuhan industri serta peningkatan kompetensi instruktur. Program 3 in 1 BDI yaitu Pelatihan-Sertifikasi-Penempatan ini tepat sasaran dan dirasakan langsung oleh masyarakat dan dunia industri.
 
“OPGI menjadi salah satu mitra BDI-Jakarta dalam pelaksanaan Diklat 3in1. Tahun 2018 ini penyelenggarakan diklat telah rampung pada Oktober 2018,” katanya.


Editor : inilahkoran