Kerajinan Wayang Kertas untuk Lestarikan Seni Budaya

Keinginan untuk melestarikan seni budaya warisan leluhur serta memberdayakan ibu ibu rumah tangga di kampungnya, Dadang Kurnia (50) warga Kampung Wates Desa Banyusari Kecamatan Katapang Kabupaten Band

Kerajinan Wayang Kertas untuk Lestarikan Seni Budaya
INILAH,Bandung - Keinginan untuk melestarikan seni budaya warisan leluhur serta memberdayakan ibu ibu rumah tangga di kampungnya, Dadang Kurnia (50) warga Kampung Wates Desa Banyusari Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung, membuat kreasi wayang berbahan kertas duplek. Wayang kertas buatannya itu digemari anak anak hingga orang dewasa.
 
Wayang kertas berbagai lakon setinggi kurang lebih 25 sentimeter dipajang rapih disebuah jagat kecil (gedebok pisang tempat menancapkan wayang) di atas meja. Ratusan wayang berbagai lakon yang terbuat dari kertas ini juga terlihat dijajakan disebuah nampan plastik. 
 
Warna warni menarik layaknya pakaian dan aksesoris wayang yang biasa ditampilkan oleh para dalang profesional. Tak hanya itu, di bagian belakang wayang itu terdapat beberapa kalimat yang menerangkan nama dan peran lakon wayang tersebut. 
 
Tujuannya, untuk mengedukasi masyarakat mengenai dunia pewayangan di Indonesia. Sejak pagi siempunya wayang kertas terlihat sibuk melayani pembeli yang kebanyakan anak anak pengunjung Festival Literasi yang digelar oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Kabupaten Bandung di Gedung Budaya Sabilulungan, Soreang, Rabu (28/11).
 
"Saya dan tim menekuni usaha pembuatan wayang kertas ini sejak tiga tahun lalu. Kami ingin anak anak muda sekarang bisa tetap menggemari budaya wayang. Selain itu kamj juga ingin memberdayakan ibu ibu rumah tangga yang ada di lingkungan kami,"kata Dadan di sela-sela melayani pembeli.
 
Menurut Dadan, wayang kertas buatannya itu harga satuannya Rp3.000. Harga yang murah sengaja diberikan agar terjangkau oleh semua kalangan. Kata dia, selain kerap mengikuti berbagai pameran, wayang hasil buatannya itu juga dijajakan di warung warung dan toko mainan anak anak di Kabupaten Bandung.
 
"Semua lakon wayang semua kami bikin, kalau dihitung hitung sejak tiga tahun lalu. Kami sudah produksi wayang kertas kurang lebih sebanyak 30 ribu potong wayang. Selama ini yah masih dijual di wilayah Kabupaten Bandung yah," ujarnya.
 
Dadang melanjutkan, proses pembuatan wayang ini terbilang mudah. Yakni desain menggunakan komputer, kemudian dicetak dan dipotong dan dirakit menjadi sebuah wayang kertas. Bahan yang diperlukan pun tergolong mudah didapat, yakni kertas duplek, lem, kertas, kayu, benang dan plastik kemasan.
 
"Yang agak sulit perakitannya saja. Karena harus pas antara potongan satu dengan lainya. Kemudian juga harus ulet karena ada bagian potongan kertas yang kecil kecil. Semua pekerjaan perakitan ini dilakukan oleh ibu ibu rumah tangga di lingkungan rumah saya, sehingga Alhamdulilah bisa membantu perekonomian keluarga yah," ujar Dadan.


Editor : inilahkoran