Komed Bandung Gelar Diskusi "Selisik Asik Literasi”

Komunitas Media Pembelajaran (Komed) Bandung menggelar diskusi seru bertajuk “Selisik Asik Literasi”. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan kelas literasi Komed Bandung. Diskusi dikemas dalam acara ngobrol santai (Ngobras) melalui WhatsApp Group (WAG).

Komed Bandung Gelar Diskusi "Selisik Asik Literasi”
istimewa

INILAH, Bandung - Komunitas Media Pembelajaran (Komed) Bandung menggelar diskusi seru bertajuk “Selisik Asik Literasi”. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan kelas literasi Komed Bandung. Diskusi dikemas dalam acara ngobrol santai (Ngobras) melalui WhatsApp Group (WAG).

Diskusi diawali dengan membuka apersepsi peserta tentang definisi dari literasi. Peserta diskusi yang rata-rata adalah pelaku literasi di sekolah, segera berpendapat bahwa literasi identik dengan membaca dan menulis. Jika sesempit itu definisinya, masyarakat Indonesia bisa tergolong masyarakat tidak melek literasi.

Pada kesempatan ini, hadir juga narasumber utama Trainer Media Pembelajaran dan Literasi Pembina Komed Bandung yakni Guru Adi Setiawan. Menurut dia, bahwa literasi itu sejatinya adalah praktik sosial yang melibatkan kegiatan berbicara, menulis, menyimak dan memproduksi ide, yang kemudian mengkontruksikan makna dalam kegiatan sehari hari. 

Baca Juga : Dharrr! Belasan Polisi dan Kapolsek Astana Anyar Diamankan Propam

Pihaknya memancing para guru untuk menyebutkan kegiatan-kegiatan yang sering dilakukan di sekolah, yang ternyata semua itu termasuk dalam jenis-jenis literasi. Ada Literasi rohani, yakni pembelajaran salat, berdoa, dan lain-lain.

"Selain itu literasi baca tulis, seperti membaca buku, menulis, mendongeng, dan lain-lain. Literasi numerasi yang berhubungan dengan angka dan matematika sehari-hari, literasi finansial dan social dalam kegiatan market day. Sedangkan literasi digital berkaitan dengan media pembelajaran digital misalnya, dan literasi sains dengan percobaan sederhana. Literasi budaya dengan kegiatan pentas seni, dan literasi alam melalui kegiatan tadabur alam, contohnya," papar Adi, Rabu (17/2/2021).

Menurut dia, aneka literasi tersebut berikut contoh-contoh yang sederhana dan relatif mudah dipraktikkan di sekolah masing-masing.

Baca Juga : Modus Pinjam Uang Ghaib, Pria Asal Bandung Barat Diciduk Polisi

Dia berharap dapat memunculkan pribadi yang literat dimulai dari sekolah. Ciri-ciri pribadi literat adalah dapat melakukan problem solving yang baik, berkarakter, terbiasa menyaring informasi, dan bijaksana bertutur dalam menyikapi informasi.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani