Memaknai Istilah Jilbab dan Khimar dalam Alquran

KEDUA ayat yang mulia tersebut saling menguatkan dan saling menyempurnakan satu sama lainnya. Terkadang di masa lalu khimar hanya dipakai budak sahaya, sementara wanita merdeka menambahkannya dengan jilbab. Namun, baik budak sahaya maupun wanita merdeka, sama-sama diwajibkan untuk menutupi kepala mereka

Memaknai Istilah Jilbab dan Khimar dalam Alquran
Ilustrasi/Net

Atas dasar kebersegeraan wanita Quraisy di ataslah sehingga Aisyah memuliakan keutamaan mereka. Wanita harus menutup kepala dan seluruh badan, khususnya pada bagian dada untuk menutupi rambut, leher dan bagian-bagian sekitar dada. Sebab turun ayat ini, kaum wanita di masa Jahiliyah ketika menutupi kepala dengan kerudung, kerudung diselimpangkan ke belakang punggung. [Wahbah az-Zuhaili, Tafsir al-Wasith]

2. QS Al-Ahzab ayat 59:

"Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka"

Baca Juga : Lupa Puasa Kemudian Berjimak, Batalkah?

Penjelasan:

Yang dinamakan dengan jilbab adalah qina' (kudung) di atas khimar. (Sa'id bin Jubair) Jilbab adalah ar-rida, kain penutup di atas kerudung. Ini pendapat Ibn Mas'ud, Ubaidah, Qatadah, Hasan al-Bashri, Sa'id bin Jubair, Ibrahim an-Nakha'i, 'Atha' al-Khurasani dan selain mereka. Jilbab sama dengan izar, yakni kain saat ini. [Ibn Katsir]

Jilbab adalah pakaian yang menutupi seluruh tubuh [Al-Jauhari]. Kata adalah bentuk jamak dari 'jilbab' yang berarti pakaian yang menutupi seluruh bagian tubuh wanita. [Jalalain]

Wajah wanita bukanlah aurat yang wajib ditutup. Jilbab adalah pakaian yang menutup seluruh badan kecuali wajah dan kedua telapak tangan. Hijab syar'i memiliki batasan-batasan yang proporsional, tidak berlebihan, dan tidak terlalu menyepelekan, menunjukkan peradaban mulia, tidak menghalangi aktivitas wanita, dan berperan di setiap aktivitas penting yang berguna bagi masyarakat dan umat. [Wahbah az-Zuhaili, Tafsir al-Wasith]


Editor : Bsafaat