Menkes dan Gubernur Resmikan Gedung Blok I dan IV RSUD Kota Bogor

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin didampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meresmikan gedung blok I dan IV RSUD Kota Bogor, dengan ditandai bunyi sirene pada Kamis (19/1/2023) siang.

Menkes dan Gubernur Resmikan Gedung Blok I dan IV RSUD Kota Bogor
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin didampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meresmikan gedung blok I dan IV RSUD Kota Bogor, dengan ditandai bunyi sirene pada Kamis (19/1/2023) siang./Rizki Mauludi
INILAHKORAN, Bogor - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin didampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meresmikan gedung blok I dan IV RSUD Kota Bogor, dengan ditandai bunyi sirene pada Kamis (19/1/2023) siang.
Pembangunan kedua gedung fasilitas kesehatan itu rampung pada Desember 2022. Gedung blok I yang diperuntukkan untuk IGD, rawat jalan dan MCU dibiayai dari bantuan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat senilai Rp50 miliar.
Sementara pembiayaan gedung blok IV yang diperuntukkan untuk instansi radiologi berasal dari dana alokasi khusus (DAK) pemerintah pusat sebesar Rp 41,6 miliar.
Budi mengatakan, pembangunan blok I dan IV RSUD Kota Bogor sebagai bentuk kolaborasi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat antara pemerintah pusat, Pemprov Jabar dengan Pemkot Bogor 
"Saya ucapkan terimakasih kepada pak Ridwan Kamil, pak Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Achmad Ru'yat, pak Bima Arya, karena ini adalah contoh di mana pemerintah pusat, provinsi, dan daerah membangun fasilitas kesehatan," ungkap Budi.
Menurut Budi, sejauh ini secara nasional fasilitas kesehatan dinilai masih kurang, baik itu dari sisi kapasitas alat, ruangan maupun tenaga kesehatan. Karena itu, ia berjanji akan melakukan peningkatan fasilitas kesehatan secara bertahap di 514 kabupaten kota di seluruh Indonesia, terutama untuk operasi jantung pasang ring, yang juga bisa untuk stroke dan kanker.
"Kami janji secara bertahap insyaallah sampai pak Presiden Joko Widodo selesai masa jabatannya akan melengkapi 514 kabupaten kota agar bisa melakukan intervensi pasang ring jantung, yang bisa juga stroke dan kemoterapi untuk kanker," jelasnya.
Budi menjelaskan, ketiga penyakit tersebut menunjukkan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Sementara saat ini baru ada sekitar 12 persen kabupaten/kota yang bisa memberikan layanan terhadap penyakit-penyakit tersebut.
"Sekarang baru sekitar 55 kabupaten kota yang baru bisa memberikan layanan dasar terhadap penyakit-penyakit tersebut. Ini tugas besar yang harus dilakukan bersama-sama," pungkasnya.
Ditempat yang sama, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan, syukur fasilitas kesehatan khususnya gedung blok I dari bankeu Pemprov Jabar telah selesai dibangun. 
"Alhamdulillah peningkatan kapasitas ini telah selesai dan total ada sekitar Rp180 miliar untuk fasilitas sebelumnya, dan kami persilahkan kalau masih kurang-kurang, karena kami tahu rasio pelayanan kesehatan harus ditingkatkan apalagi RSUD ini 60 persen warganya dari Kabupaten Bogor tidak hanya Kota Bogor," jelasnya. 
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya menambahkan, bahwa upaya peningkatan fasilitas kesehatan di RSUD Kota Bogor masih panjang. Sebab, masih tersisa sekitar 60 persen target rencana pembangunan. 
"Hari ini hanya sekitar 40 persen dari target akhir kita, jadi jalannya masih panjang. Kita akan terus membangun kolaborasi dengan pemerintah pusat dan Pemprov Jabar, dan kita siap untuk mencetak dokter-dokter spesialis yang dibutuhkan Indonesia dengan menjadi RSUD Kota Bogor ini sebagai rumah sakit pendidikan," pungkasnya.*** (Rizki Mauludi)


Editor : JakaPermana