Menyelamatkan Penyandang Disabilitas dari Jebakan Internet

"Kuy, kita kopdar!," kata seorang pemuda kepada remaja putri tunarungu ketika mengajak bertemu melalui aplikasi percakapan.

Menyelamatkan Penyandang Disabilitas dari Jebakan Internet
Ilustrasi (antara)

INILAH, Batam - "Kuy, kita kopdar!," kata seorang pemuda kepada remaja putri tunarungu ketika mengajak bertemu melalui aplikasi percakapan.

Suatu ajakan bertemu yang menyenangkan bagi orang yang sedang jatuh cinta. Sayang, dengan keterbatasannya, pemudi tunarungu tidak sadar potensi jebakan dalam percakapan itu.

Di era digital seperti sekarang, media sosial menawarkan perkenalan dengan singkat antara pemuda dan pemudi secara maya.

Baca Juga : Telkomsel Serahkan Mercedes Benz C180 Kepada Pelanggan Setianya

Mereka diperkenankan menonjolkan dirinya dalam laman profil. Sayang, keterangan yang dipasang di media sosial kerap hanya pencitraan yang semu dan memabukkan, demi memikat lawan jenis.

Dan ini sering tidak dipahami penyandang disabilitas yang relatif polos. Berbagai pencitraan dan percakapan membuat mereka mudah dirayu dan dibohongi.

Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia mencatat warga dengan tunarungu dan tunagrahita rentan menjadi korban pelecehan melalui pemanfaatan digital negatif, utamanya media sosial.

Baca Juga : bank bjb dan PT Rukun Mitra Sejati Tandatangani Kesepakatan Kerja Sama

"Banyak yang korban pelecehan seksual," kata Ketua HWDI Jambi Ratumas Dewi dalam diskusi Indonesia Digital Ramah Disabilitas yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Bakti.

Halaman :


Editor : suroprapanca