Pandemi Covid-19, Halimah Munawir Lahirkan Novel Padmi

Walau usia sudah berkepala 60 tahun, Halimah Munawir budayawan yang tinggal di Desa Kuta, Megamendung, Kabupaten Bogor kembali menulis novel berjudul Padmi.

Pandemi Covid-19, Halimah Munawir Lahirkan Novel Padmi
Padmi, tutur Halimah Munawir adalah kisah calon permaisuri yang terbuang dan menyalurkan kegusaran, kegundahan serta suasana  hatinya dengan kegiatan menari. (tangkapan layar)

INILAHKORAN, Bogor - Walau usia sudah berkepala 60 tahun, Halimah Munawir budayawan yang tinggal di Desa Kuta, Megamendung, Kabupaten Bogor kembali menulis novel berjudul Padmi.

Padmi, tutur Halimah Munawir adalah kisah calon permaisuri yang terbuang dan menyalurkan kegusaran, kegundahan serta suasana  hatinya dengan kegiatan menari.

Novel ini menjadi penting karena di tengah hiruk pikuk globalisasi masih terdengar semboyan yang menyurakan pentingnya masyarakat menggali nilai-nilai budaya lokal yang adiluhung, apalagi didukung 'kekuatan' karakter tokoh-tokoh di dalamnya.

Baca Juga : Bima Tunjuk Agustian Syach Sebagian Plt Dirut Perumda PPJ, Seleksi Direksi dibuka 5 Februari

Halimah Munawir mengaku, awal mula ia menulis Padmi saat seluruh dunia dilanda pandemi Covid-19. Seperti keluarga lainnya, ia pun 'terkurung' karena pemerintah saat itu mengambil langkah 'Lockdown'.

"Waktu pandemi Covid-19, dan dalam proses pemulihan atas wabah tersebut, saya terinspirasi untuk menulis novel yang berlatar belakang seni budaya di kediaman saya, Rumah Budaya HMA di Desa Kuta, Megamendung," kata Halimah Munawir kepada wartawan, Minggu, 4 Februari 2024.

Ia menuturkan sebagai penggiat budaya dan pelestari kain batik, dirinya sudah terbiasa berkumpul dan berkarya dengan para seniman, termasuk para penari.

Baca Juga : Polisi Beberkan Kronologis Komplotan Pencuri Yang diamuk Massa di Perempatan Empang

"Dari penari-penari yang berlatih di Rumah Budaya HMA itulah saya punya inspirasi, untuk mengangkat kisah Padmi dan menuangkannya ke dalam novel yang sudah dicetak ke dalam 2 edisi ini," tuturnya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani