Pandemi Covid-19, Halimah Munawir Lahirkan Novel Padmi

Walau usia sudah berkepala 60 tahun, Halimah Munawir budayawan yang tinggal di Desa Kuta, Megamendung, Kabupaten Bogor kembali menulis novel berjudul Padmi.

Pandemi Covid-19, Halimah Munawir Lahirkan Novel Padmi
Padmi, tutur Halimah Munawir adalah kisah calon permaisuri yang terbuang dan menyalurkan kegusaran, kegundahan serta suasana  hatinya dengan kegiatan menari. (tangkapan layar)

Halimah menjelaskan bahwa di setiap menulis novel, dirinya selalu mencoba untuk tidak hanya membangun sebuah karakter melainkan juga ada unsur edukasi budaya atau kearifan lokal. 

"Saya juga kerap menyisipkan, hal-hal yang bersifat mitos, yang tetap melegenda dengan detail-detailnya. Alhamdulillah novel Padmi yang sedianya hanya di cetak terbatas di Penerbit Diomedia sebagai penghargaan pada diri saya sendiri dapat mencapai angka jelang 60  ketika launching banyak respon  positif sehingga novel Padmi pertama di olah kembali dengan lebih baik dan dibuat cetakan ke dua oleh Balai Pustaka yang dua minggu lalu Obor Sastra membedah novel Padmi di PDS, Taman Ismail Marjuki dan dikaji juga oleh Kelompok Study Proklamasi," jelasnya.

Ia pun bersyukur, di luar ekspetasi atau dugaan novel Padmi yang mengangkat seni tari dan budaya ini gamdrungi pula oleh generasi Z. 

Baca Juga : Dedie Tetap Ingin Direksi Perumda PPJ Dilanjutkan, Bima Masih Pikir-pikir

"Tak hanya itu, Vieronica Varby Dosen Unsri mengharapkan bahwa kisah penulisan novel Padmi ini bisa ditayangkan di youtube, agar semakin banyak pihak yang belajar menulis, sekaligus mencintai seni dan budayanya," tukas Halimah Munawir. (reza zurifwan)

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani