Pasien Diduga Covid-19 Membeludak, Pemkab Bandung Ingin Beli Dua Alat Swab PCR Baru

Pemerintah Kabupaten Bandung berencana menambah peralatan PCR untuk tes virus corona (covid-19). Penambahan alat PCR ini dipandang perlu, mengingat alat PCR yang saat ini ada di RSUD Ebah Majalaya dan RSUD Cicalengka masing masing hanya mampu melayani 24 sampel tes pasien saja.

Pasien Diduga Covid-19 Membeludak, Pemkab Bandung Ingin Beli Dua Alat Swab PCR Baru
Bupati Bandung Dadang Naser. (Rd Dani Nugraha)

NILAH,Bandung- Pemerintah Kabupaten Bandung berencana menambah peralatan PCR untuk tes virus corona (covid-19). Penambahan alat PCR ini dipandang perlu, mengingat alat PCR yang saat ini ada di RSUD Ebah Majalaya dan RSUD Cicalengka masing masing hanya mampu melayani 24 sampel tes pasien saja.

"Kalau untuk rapid antigen kita cukup, kami sedang mengupayakan lagi peralatan PCR. Karena yang ada di Ebah dan Cicalengka perharinya hanya mampu 24 sampel saja. Padahal, yang di swab itu rata rata perhari 400 orang. Makanya kami sering koordinasi dengan RS Al Ihsan Baleendah," kata Bupati Bandung, Dadang M Naser, yang ditemui usai meresmikan gedung SLRT Kabupaten Bandung, di Soreang, Senin (18/1/2021).

Dikatakan Dadang, alat swab PCR tersebut memang lumayan mahal. Namun karena dibutuhkan, pihaknya tetap memutuskan untuk membelinya. Nantinya alat swab PCR baru ini ditempatkan di RSUD Soereang. Alat swab PCR yang baru ini, kemampuannya bisa menguji hingga 180 sampel pasien perharinya.

Baca Juga : Alhamdulillah Seluruh Korban Longsor Sumedang Sudah Ditemukan

"Kenapa dipasang di RSUD Soreang, karena disana ifrastrukturnya sudah ada. Termasuk Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL)nya sudah tersedia. Mudah mudahan saja bisa dua alat, jadi persifnya bisa mengolah 180 sampel swab," ujarnya.

Disinggung mengenai pemberlakuan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyatakat (PPKM) di wilayahnya, Dadang, sampai dengan saat ini di Kabupaten Bandung berjalan dengan kondusif. Namun memang,harus diakui hingga saat ini masih ada cluster keluarga. Bahkan cluster perkantoran juga ada.

"Tempo hari di dewan Sekwannya meninggal dunia, kemudian di Dinas PUTR. Tapi semua ini tidak merubah posisi Kab Bandung masuk dalam Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) tataran Bandung Raya. Namun demikian kami memastikan diri tetap dalam kontek AKB meski tidak melakukan kebijakan seperti Kota Bandung, Kota Cimahi dam Bandung Barat. Selain itu, kami tetap melakukan gerakan protokol kesehatan, vaksinasi untuk menunjang jangan sampai penularan diantaranya memperkuat dengan pembelian rapid antigen," katanya.(rd dani r nugraha).

Baca Juga : Foto: Aksi Napak Tilas Mahasiswa Tunanetra

 


Editor : Bsafaat