Pekan Ketiga Maret, Bio Farma Olah 10 Juta Bulk Vaksin Covid-19

Selasa (2/3/2021) kemarin, Bio Farma kembali menerima vaksin dalam bentuk bulk vaksin Covid-19  gelombang ke-3 dari Sinovac sebanyak 10 juta dosis. Penerimaan ini kelanjutan dari sebelumnya gelombang pertama 12 Januari sebanyak 16,5 juta dosis dan gelombang kedua 2 Februari sebanyak 11 juta. 

Pekan Ketiga Maret, Bio Farma Olah 10 Juta Bulk Vaksin Covid-19
istimewa

INILAH, Bandung - Selasa (2/3/2021) kemarin, Bio Farma kembali menerima vaksin dalam bentuk bulk vaksin Covid-19  gelombang ke-3 dari Sinovac sebanyak 10 juta dosis. Penerimaan ini kelanjutan dari sebelumnya gelombang pertama 12 Januari sebanyak 16,5 juta dosis dan gelombang kedua 2 Februari sebanyak 11 juta. 

Juru Bicara Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan, setiap penerimaan vaksin hingga gelombang itu termasuk overfill. Kemasan itu merupakan ekstra volume vaksin yang disiapkan untuk mengantisipasi proses filling ke dalam kemasan multidose.

Dia menuturkan, kedatangan bahan baku vaksin Covid-19 dari Sinovac itu merupakan komitmen pemerintah untuk percepatan program vaksinasi Covid-19. Seperti diketahui, sebelumnya pemerintah mendatangkan produk jadi vaksin Covid-19 dari Sinovac sebanyak 3 juta dosis, dengan nama CoronaVac, yang diperuntukan bagi 1,5 juta tenaga kesehatan yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.

Baca Juga : Dukung Pemulihan Ekonomi, BNI Pangkas Suku Bunga Kredit

Sekretaris Perusahaan Bio Farma itu pun menyebutkan, total bulk vaksin Covid-19 yang diterima itu mencapai 37,5 juta dosis. Bulk Vaksin Covid-19 dari Sinovac ini, kata dia, akan terus diterima secara bertahap Bio Farma hingga Juli mendatang. Rencananya, total bulk yang akan diterima itu sebanyak 140 juta dosis atau sekitar 154 juta dosis plus overfill.

“Dari pengiriman bulk gelombang pertama sebanyak 16,5 juta dosis, seluruh proses filled and finished-nya sudah selesai dilakukan di Bio Farma, dengan jumlah akhir sebanyak 13 bets atau setara dengan 13 juta dosis. Dari jumlah tersebut, per 2 Maret ini sebanyak 11 bets atau sekitar 11 juta dosis sudah mendapatkan lot release dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan),” jelas Bambang.

Dia menegaskan, 10 juta dosis yang baru tiba itu rencananya akan mulai proses fill and finish pada 22 Maret 2021 mendatang. Estimasi produksi itu akan mencapai sebanyak 8 bets atau setara 8 juta dosis. (*)

Baca Juga : Kementerian PUPR Gencarkan Gerakan Bangun Rumah Subsidi Berkualitas


Editor : Doni Ramdhani