Pemkab Kawal Dua Nama Pahlawan Nasional Asal Cirebon, Ki Bagus Rangin dan Kiai Abbas Buntet

Ki Bagus Rangin dan Kiai Abbas Buntet dinilai tokoh utama melawan kolonialisme pada masanya. Pemkab Cirebon menyebut dua tokoh itu diajukan menjadi pahlawan nasional asal Cirebon.

Pemkab Kawal Dua Nama Pahlawan Nasional Asal Cirebon, Ki Bagus Rangin dan Kiai Abbas Buntet
Kabid Kebudayaan Disbudpar Kabupaten Cirebon Amin Mughni mengatakan, dalam catatannya nama Ki Bagus Rangin sudah diusulkan menjadi pahlawan nasional asal Cirebon. Termasuk, Kiai Abbas Buntet. (net)

INILAHKORAN, Cirebon - Ki Bagus Rangin dan Kiai Abbas Buntet dinilai tokoh utama melawan kolonialisme pada masanya. Pemkab Cirebon menyebut dua tokoh itu diajukan menjadi pahlawan nasional asal Cirebon.

Kabid Kebudayaan Disbudpar Kabupaten Cirebon Amin Mughni mengatakan, dalam catatannya nama Ki Bagus Rangin sudah diusulkan menjadi pahlawan nasional asal Cirebon. Termasuk, Kiai Abbas Buntet.

"Dalam catatan memang ada dua nama yang diusulkan untuk bisa disematkan gelar pahlawan nasional asal Cirebon yaitu Ki Bagus Rangin dan Kiai Abbas Buntet," kata Amin saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu 21 Agustus 2022.

Baca Juga : Geger Temuan Mayat Bertutup Selimut dan Dililit Kabel di Cisewu Kabupaten Garut

Menurutnya, pengusulan Ki Bagus Rangin sudah diajukan sejak tahun lalu. Hal itu setelah  melalui proses pembahasan sarasehan dan seminar yang bertempat di Keraton Kacirebonan beberapa waktu yang lalu. Sayangnya, sampai saat ini belum ada kejelasan dari pemerintah pusat terkait usulan itu.

"Kalau pengajuan nama Ki Bagus Rangin sebagai pahlawan nasional sudah melalui proses sarasehan dan seminar," paparnya.

Ketika ditanya apakah ada tokoh lain yang diajukan sebagai pahlawan nasional, menurutnya belum. Sampai saat ini, belum ada kajian yang matang bagi kriteria pengusulan gelar pahlawan lainnya.

Baca Juga : Masyarakat Desa di Purwakarta: Ganjar Pranowo Tak Mungkin Kita Lupa

Ia berharap penyematan gelar pahlawan bagi kedua tokoh ini bisa disegerakan terutama Kiai Abbas Buntet. Alasanya, sudah jelas tertulis dalam sejarah. Saat itu, Kiai Abbas Buntet pada 10 November 1945 memimpin perang melawan penjajah di Surabaya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani