Pemprov Jabar Kaji Penanganan Kebakaran TPA Sarimukti

Peristiwa kebakaran TPA Sarimukti yang terjadi sejak Sabtu pekan lalu hingga Kamis 24 Agustus 2023 ini belum juga berakhir.

Pemprov Jabar Kaji Penanganan Kebakaran TPA Sarimukti
Seluruh pemangku kepentingan, hingga saat ini masih terus berupaya memadamkan kobaran api agar tidak terus meluas, mengingat kebakaran TPA Sarimukti melalap empat zona. Beragam strategi kini tengah dikaji, termasuk rencana melakukan bom air di titik sentral kebakaran. (agus satia negara)

INILAHKORAN, Bandung - Peristiwa kebakaran TPA Sarimukti yang terjadi sejak Sabtu pekan lalu hingga Kamis 24 Agustus 2023 ini belum juga berakhir.

Seluruh pemangku kepentingan, hingga saat ini masih terus berupaya memadamkan kobaran api agar tidak terus meluas, mengingat kebakaran TPA Sarimukti melalap empat zona. Beragam strategi kini tengah dikaji, termasuk rencana melakukan bom air di titik sentral kebakaran.

Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, sejumlah stakeholder seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tengah mencari solusi terbaik terhadap kondisi darurat bencana kebakaran TPA Sarimukti tersebut.

Baca Juga : Pemprov Jabar Dorong Hapernas jadi Momentum Peningkatan Kualitas Hunian yang Layak Bagi Masyarakat Jabar

Sebab, bila salah dalam mengambil keputusan. Alih-alih masalah kebakaran selesai, malah timbul persoalan baru yang dikhawatirkan tidak kalah pelik. Maka dari itu dia meminta kepada semua pihak dapat bersabar, dalam penanganan kebakaran TPAS Sarimukti.

“Tentu saja saat ini mereka (DLH dan BPBD) sedang berupaya bagaimana mengatasinya. Tapi memang harus hati-hati,” ujar Setiawan di Kantor Disperkim Jabar, Kamis 24 Agustus 2023.

Terutama akan opsi bom air yang tengah diwacanakan kata Setiawan, sebab dikhawatirkan dapat menambah volume air lindi yang berpotensi mencemari lingkungan di sekitarnya. Sehingga butuh kajian mendalam guna mengatasi kebakaran sampah di TPAS Sarimukti.

Baca Juga : Menanti Sungai Citarum yang Bersih di 2025

“Kalau kita main padamkan saja dengan air. Artinya air lindi dari sampah pun akan semakin banyak. Hal seperti ini kita kaji terus. Kita lakukan mana yang paling cepat, efektif dan efisien,” ucapnya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani