Pemprov Jabar Siap Tambah Lagi 2 Koridor BRT

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Barat Iendra Sofyan mengungkapkan, pihaknya berencana akan menambah lagi dua koridor Bus Rapid Transit (BRT) dalam waktu dekat.

Pemprov Jabar Siap Tambah Lagi 2 Koridor BRT
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Barat Iendra Sofyan

INILAHKORAN, Bandung - Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Barat Iendra Sofyan mengungkapkan, pihaknya berencana akan menambah lagi dua koridor Bus Rapid Transit (BRT) dalam waktu dekat.

Iendra mengatakan, sejauh ini baru ada dua koridor yang tersedia yakni rute Alun-alun Bandung-Padalarang dan BEC-Baleendah, dimana hasil limpahan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Untuk dua koridor BRT tambahan yang akan dilakukan Pemprov Jabar yaitu rute Cibiru-Kebon Kalapa dan Stasiun Hall Bandung-Tegalluar.

Total empat koridor BRT ini sambung Iendra, semuanya akan terintegrasi dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh, sebagai feeder dan dipastikan pada tahun ini lengkap secara keseluruhan.

Baca Juga : Pemilu Semakin Dekat, Polisi Lakukan Patroli ke Bawaslu Jabar

"Tahun ini untuk KCJB, feeder-nya sudah lengkap. Awalnya ada lima koridor (yang ditawarkan) dari Kemenhub, diserahkan ke provinsi. Tapi berat, akhirnya dua saja," ujarnya di Gedung Sate baru-baru ini.

Dia melanjutkan, proses pembangunan transportasi seperti BRT ini akan dilakukan bertahap, karena membutuhkan biaya yang tidak sedikit. "Ratusan miliar (per koridor)," imbuhnya.

Mengenai skema yang dilakukan Pemprov Jabar sambung Iendra, dalam penyediaan bis, supir dan kebutuhan lainnya, mereka menyerahkan sepenuhnya kepada swasta yang mau bekerjasama dengan pemerintah untuk menyediakan layanan transportasi massal.

Baca Juga : Bendahara DPD Golkar Jabar : Masyarakat Pelosok Butuh Percepatan Pembangunan

Seperti pola yang telah dilakukan sekarang, melanjutkan dari Kemenhub lewat By The Service (BTS). Dimana Pemprov Jabar memberikan subisidi tarif tiap kilometer yang dilalui BRT. Langkah ini sekaligus juga meringankan biaya penumpang dan diharapkan dapat menstimulus, agar beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi massal.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti