Penanganan Stunting dan Pengembangan Desa Wisata jadi Perhatian Serius Universitas Muhammadiyah Cirebon

Universitas Muhammadiyah Cirebon memberikan perhatian serius pada penanganan stunting dan pengembangan desa wisata. Kedua hal tersebut bahkan menjadi dua isu utama dalam Kegiatan Kuliah Mahasiswa (KKM) Tahun Akademik 2021/2022.

Penanganan Stunting dan Pengembangan Desa Wisata jadi Perhatian Serius Universitas Muhammadiyah Cirebon
Universitas Muhammadiyah Cirebon memberikan perhatian serius pada penanganan stunting dan pengembangan desa wisata. Kedua hal tersebut bahkan menjadi dua isu utama dalam Kegiatan Kuliah Mahasiswa (KKM) Tahun Akademik 2021/2022.

INILAHKORAN,Cirebon- Universitas Muhammadiyah Cirebon memberikan perhatian serius pada penanganan stunting dan pengembangan desa wisata. Kedua hal tersebut bahkan menjadi dua isu utama dalam Kegiatan Kuliah Mahasiswa (KKM) Tahun Akademik 2021/2022.

Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Arif Nurudin mengungkapkan, sebagai optimalisasi bentuk pengabdian perguruan tinggi kepada masyarakat, Universitas Muhammadiyah Cirebon menjadikan dua isu krusial sebagai backbone utama KKM Tahun Akademik 2021/2022 yakni pencegahan stunting dan pengembangan desa wisata.

Arif Nurudin memaparkan, pemilihan dua isu tersebut sebagai backbone utama KKM UMC bukan tanpa alasan. Pencegahan stunting misalnya menurut Arif, merupakan isu strategis nasional yang kini tengah menjadi perhatian serius pemerintah.

Baca Juga : Duh Bocah 6 Tahun di Cirebon Disiksa Ayah Angkatnya Hingga Babak Belur

Pun demikian dengan pengembangan desa wisata. Sektor pariwisata yang tengah digenjot pemerintah khususnya melalui pengembangan desa wisata adalah modal penting bagi Indonesia di masa mendatang.

"Hasilnya kami menemukan banyak catatan menarik yang dapat ditindaklanjuti ke depan. Baik itu soal desa wisata maupun stunting," ungkap Arif Nurudin saat penutupan Lokakarya Puncak Kegiatan Kuliah Mahasiswa (KKM) Tahun Akademik 2021/2022 di Kampus UMC, Jalan Fatahilah, Kabupaten Cirebon, Sabtu 17 September 2022.

"Dari Catatan menarik ihwal desa wisata, ditemukan banyak potensi wisata yang dapat dikembangkan. Baik itu wisata alam, wisata religi maupun wisata sosial budaya," paparnya.

Baca Juga : Pemkab Cirebon Bidik Penggalangan Dana Kemanusiaan PMI Mencapi Rp1,3 Miliar

Lebih lanjut Rektor menambahkan, mengembangkan desa wisata, tak hanya mengembangkan infrastruktur, tetapi yang paling berat adalah mengembangkan sumbet daya manusia (SDM).

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto