Pencarian Sisa Korban Longsor di Cipongkor Dihentikan Sementara, Ada Dua Mahkota Longsor 

Kepala Basarnas Bandung Hery Marantika memastikan proses pencarian sisa korban tertimbun tanah longsor di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dihentikan sementara dan bakal dilanjutkan Kamis 28 Maret 2024 besok.

Pencarian Sisa Korban Longsor di Cipongkor Dihentikan Sementara, Ada Dua Mahkota Longsor 
Langkah tersebut dilakukan menyusul adanya longsor susulan yang dipicu hujan yang mengguyur wilayah tersebut. Khususnya di titik bencana longsor di Cipongkor. (agus satia negara)

INILAHKORAN, Ngamprah - Kepala Basarnas Bandung Hery Marantika memastikan proses pencarian sisa korban tertimbun tanah longsor di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dihentikan sementara dan bakal dilanjutkan Kamis 28 Maret 2024 besok.

Langkah tersebut dilakukan menyusul adanya longsor susulan yang dipicu hujan yang mengguyur wilayah tersebut. Khususnya di titik bencana longsor di Cipongkor.

"Dapat kami informasikan bahwa hari ketiga ini pencarian terkait korban yang tertimbun longsor dari 10 korban, 4 diantaranya sudah kita temukan," kata Hery saat ditemui di lokasi, Rabu 27 Maret 2024.

Baca Juga : KBB Dikepung Bencana, Luapan Sungai Cimeta Rendam Tiga RW di Cipatat 

"Hari ini seyogyanya Tim SAR Gabungan melakukan pencarian, namun dengan kondisi cuaca yang tidak mendukung untuk melaksanakan pencarian," sambungnya.

Hery menyebut, pihaknya sempat menunggu kondisi cuaca membaik. Namun, sampai sore tadi belum ada perubahan. Sehingga, operasi SAR ini kita hentikan sementara dan akan kita lanjutkan dengan pemantauan.

"Kita berharap cuaca besok membaik, karena di atas tadi pagi sebelum kami lakukan briefing, kami sudah ajukan Tim Aju dulu dengan dikawal oleh drone," sebutnya.

Baca Juga : Korban Tanah Longsor di Cipongkor yang Rumahnya Rusak Berat Bakal Terima Uang Pengganti, Ini Kategori dan Besarannya

"Jadi, sambil pantauan oleh drone dari atas. Kemudian, kita kirim Tim Aju, ternyata memang sangat tidak mendukung dilakukan pencarian. Terindikasi justru membahayakan Tim SAR Gabungan," ujarnya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani