Peneliti Pastikan Teknologi Wolbachia Aman, Pj Wali Kota Berharap di Bandung Berhasil

Peneliti Utama World Mosquito Program (WMP) Adi Utarini menyatakan, teknologi wolbachia terbukti aman untuk manusia, hewan dan lingkungan. Sehingga bisa menjadi salah satu upaya mencegah DBD.

Peneliti Pastikan Teknologi Wolbachia Aman, Pj Wali Kota Berharap di Bandung Berhasil
Peneliti Utama World Mosquito Program (WMP) Adi Utarini menyatakan, teknologi wolbachia terbukti aman untuk manusia, hewan dan lingkungan. Sehingga bisa menjadi salah satu upaya mencegah DBD./Yogo Triastopo

INILAHKORAN, Bandung - Peneliti Utama World Mosquito Program (WMP) Adi Utarini menyatakan, teknologi wolbachia terbukti aman untuk manusia, hewan dan lingkungan. Sehingga bisa menjadi salah satu upaya mencegah DBD.

"Ini sudah terbukti aman, masyarakat Yogyakarta adalah contohnya. Kami sudah 10 tahun hidup berdampingan, dan alhamdulillah sampai saat ini kasus DBD menurun," kata Adi Utarini, Senin 18 Maret 2024.

Pihaknya mengungkapkan, penelitian nyamuk Aedes Aegypti ber-wolbachia sudah mendapatkan pengakuan dan dukungan dari WHO serta akademi ilmu pengetahuan Indonesia (AIPI).

Baca Juga : Utang Pemda KBB Capai Rp260 Miliar, Tokoh Pendiri: KBB Tidak Baik-baik Saja 

"Mudah-mudahan kita bisa berfokus pada pencegahan risiko," ucapnya.

Dirjen P2P Maxi Rein Rondonuwu menyampaikan, sebelum Bandung. Kota Yogyakarta menjadi kota pertama di Indonesia yang mengimplementasikan teknologi nyamuk ber-wolbachia dalam pengendalian DBD.

"Sejak program ini di mulai pada tahun 2016, angka kasus DBD di Kota Yogyakarta berangsur menurun hingga 77 persen dan angka rawat inapnya pun menurun hingga 86 persen," kata Maxi Rein Rondonuwu.

Baca Juga : Terekam Kamera Warga, Longsor di Cisarua Seret Bangunan Tambal Ban dan Kios

Selain Indonesia, teknologi wolbachia ini dituturkan  ia sudah digunakan oleh 24 negara lainnya.

Halaman :


Editor : JakaPermana