Pengamat: Penerapan Sistem Antisuap Dorong Perbaikan GCG Wijaya Karya

Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia, Toto Pranoto menilai penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang dijalankan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. atau WIKA.

Pengamat: Penerapan Sistem Antisuap Dorong Perbaikan GCG Wijaya Karya
Ilustrasi (antara)

INILAH, Jakarta - Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia, Toto Pranoto menilai penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang dijalankan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. atau WIKA dapat mendorong perbaikan praktik Good Corporate Governance (GCG) di BUMN konstruksi itu.

"WIKA adalah BUMN yang beroperasi secara internasional. Dengan status Tbk maka transparansi dan akuntabilitas perusahaan adalah prioritas. Disamping SOP internal yang telah diimplementasikan, maka penerapan manajemen anti penyuapan diharapkan bisa mendorong praktik GCG yang lebih baik di WIKA," ujar Toto Pranoto saat dihubungi Antara di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, sebagai perusahaan berstatus Tbk maka kinerja menjadi kunci bagaimana investor akan bereaksi atas harga saham perusahaan tersebut. Sekali reputasi perusahaan rusak karena tindakan korupsi dan sejenisnya maka akan sulit untuk pulih dan mendapatkan kepercayaan dari publik.

Baca Juga : Saham Prancis Turun Lagi, Indeks CAC 40 Tergelincir 0,56 Persen

"Saya kira manajemen anti penyuapan bersifat mendesak atau urgent buat BUMN di Indonesia. Apalagi di lingkup BUMN Karya yang banyak memiliki proyek jumbo terutama di sektor infrastruktur," kata Toto.

Lebih lanjut Toto menjelaskan bahwa beberapa kasus pelanggaran GCG yang menyebabkan beberapa pimpinan dan direksi BUMN Karya terjerat kasus korupsi dan gratifikasi menjadi indikatornya.

"Dengan implementasi manajemen anti penyuapan diharapkan praktik GCG yang buruk bisa semakin dieliminasi," ujarnya.

Baca Juga : Saham Jerman Melemah Hari Kedua, Indeks DAX 30 Tergerus 0,24 Persen

Sebelumnya WIKA resmi memperoleh Sertifikat Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) ISO 37001:2016 dari Sucofindo International Certification Services (SICS).

Halaman :


Editor : suroprapanca