Penting, Investasi Kesehatan Tulang Sejak Dini

Dalam waktu hampir lima dekade (1971-2019), populasi lansia di Indonesia meningkat hingga dua kali lipat.

Penting, Investasi Kesehatan Tulang Sejak Dini
istimewa

"Pada tahun 2017, Pemerintah menerbitkan Inpres nomor 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) untuk mendorong masyarakat Indonesia melakukan pembudayaan aktivitas fisik, menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pola makan gizi seimbang dan deteksi dini penyakit agar masyarakat Indonesia sehat, bugar dan tertap produktif di Usia Lanjut," tambah Riskiyana.

dr. Bagus Putu Putra Suryana, SpPD-KR, Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) mengatakan, orang dengan usia lanjut memiliki risiko berbagai ancaman penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, dan lainnya termasuk osteoporosis.

Osteoporosis masih menjadi masalah global yang berkembang, lebih dari 10 juta orang di seluruh negeri diperkirakan menderita osteoporosis.

"Lansia adalah salah satu kelompok risiko Osteoporosis karena seiring bertambahnya usia kita kehilangan lebih banyak kepadatan tulang. Jika kehilangan kepadatan tulang terjadi secara terus menerus akan menyebabkan osteoporosis sehingga berisiko mengalami patah tulang," kata Bagus.

Menurut data dari World Health Organization (WHO), 50 persen kejadian patah tulang disebabkan oleh osteoporosis. Patah tulang dapat menyebabkan rasa nyeri, disabilitas, deformitas hingga meningkatkan risiko kematian akibat komplikasi medis.

"Untuk itu, investasi kesehatan tulang, sendiri, dan otot agar tetap kuat merupakan tujuan yang penting dilakukan setiap orang dengan usia berapapun, untuk memastikan kesehatan secara menyeluruh di setiap tahap kehidupan," tambah Bagus.

dr. Bagus Putu Putra Suryana menambahkan, beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah osteoporosisi antara lain, mengonsumsi kalsium yang cukup dengan takaran 1.000 miligram setiap hari untuk wanita berusia di bawah 50 tahun dan pria berusia di bawah 70 tahun, serta 1.200 miligram setiap hari untuk wanita berusia di atas 50 tahun dan pria berusia di atas 70 tahun, mendapatkan vitamin D yang cukup untuk membantu penyerapan dan pemasukan kalsium ke dalam tulang, melakukan olahraga menahan beban secara teratur (bisa dimulai dengan berjalan 15-20 menit setiap harinya), mengurangi kafein dan alkohol, berhenti merokok, serta mencukupi kebutuhan nutrisi lainnya seperti kalium, protein, dan mineral agar penyerapan kalsium dan pembentukan tulang baru berlangsung optimal dalam tubuh.


Editor : JakaPermana