Pentingnya Menguasai Strategi Kehumasan di Era Society 5.0

Humas merupakan ujung tombak perguruan tinggi yang sangat penting. Peran Humas harus mendapat dukungan pimpinan perguruan tinggi secara maksimal, apalagi kontribusi humas di era society 5.0 yang menempatkan faktor manusia sebagai elemen utama sangat dinantikan manfaatnya. Untuk itu, saatnya Humas bersinergi dan berkolaborasi meningkatkan kualitas dan kesejahteraan. 

Pentingnya Menguasai Strategi Kehumasan di Era Society 5.0
istimewa

INILAH, Bandung - Humas merupakan ujung tombak perguruan tinggi yang sangat penting. Peran Humas harus mendapat dukungan pimpinan perguruan tinggi secara maksimal, apalagi kontribusi humas di era society 5.0 yang menempatkan faktor manusia sebagai elemen utama sangat dinantikan manfaatnya. Untuk itu, saatnya Humas bersinergi dan berkolaborasi meningkatkan kualitas dan kesejahteraan. 

Humas Perguruan Tinggi di Indonesia Desayu Eka Surya mengatakan semakin luasnya industri kehumasan, maka semakin tinggi pula tuntutan kemampuan sumber daya manusia (SDM) untuk menguasai strategi kehumasan, sekaligus dalam platform digital. 

"Hal ini diperlukan cara-cara yang tepat dan dapat membantu kehumasan untuk dapat menjaga reputasi, terutama dalam menghindari krisis," ujar Desayu yang juga Direktur Humas dan Protokol Unikom, dalam Workshop Nasional yang bertajuk Peluang dan Tantangan Humas di era Society 5.0, secara daring melalui zoom meeting, Rabu (7/7/2021).

Baca Juga : Mungkinkah RS Rujukan Sediakan 60 Persen Ranjang untuk Covid?

Dia menjelaskan, ada delapan poin alasan diperlukan Humas dalam perguruan tinggi, yakni dinamika organisasi, persolan antar organisasi, tuntutan publik terhadap kebutuhan layanan informasi, publik semakin cerdas dan semakin kritis, perkembangan teknologi kian pesat, besarnya pengaruh opini publik, pengaruh media massa, dan organisasi tidak mungkin berdiri sendiri tanpa dukungan dan citra publik.

Selain itu, berdasarkan pengalaman dan penelitian mandiri tentang penyebab keterbatasan gerak Humas di perguruan tinggi yakni, posisi Humas tidak ada dalam struktural pimpinan perguruan tinggi (PT), belum semua pimpinan PT mengetahui dan menilai penting peran dan fungsi Humas, pemilihan pimpinan dan staf Humas yang tidak tepat (baik dari keilmuan, personality dan lainnya), keterbatasan SDM atau tim kerja karena kompleksnya pekerjaan yang harus diemban oleh seorang Humas.

"Selanjutnya, terbatasnya kewenangan dan peluang Humas untuk berbicara, memberikan ide atau gagasan, keterbatasan waktu karena double job akademisi, prasarana kerja Humas yang tidak/belum difasilitasi dengan baik, dan yang terakhir beberapa tugas Humas menjadi bagian dan tanggung jawab bidang kerja lainnya di dalam organisasi tersebut," ucapnya.

Baca Juga : Lakukan Peninjauan, Oded Pastikan Kebutuhan Oksigen untuk Rumah Sakit Aman

Menurut Desayu, efek dari perkembangan teknologi revolusi 4.0, society 5.0 yang berkaitan dengan digitalisasi, maka Humas harus mulai mengadopsi teknologi, sehingga dapat dilakukan transformasi strategi dalam meraih publiknya. Humas di era digital membentuk pemahaman bagaimana frekuensi utama mengumpulkan data dan berbagi informasi. Implementasi kerja Humas guna memfasilitasi kebutuhan informasi publik. 

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani