Pipa Tersumbat, Ratusan pelanggan PDAM Garut Merana

Ratusan pelanggan khususnya di lingkungan Perum Margamulya Kelurahan Pataruman dan sekitarnya di Kecamatan Tarogong Kidul kembali merasakan kejengkelan dengan terganggunya pasokan air minum dari Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Intan Kabupaten Garut.

Pipa Tersumbat, Ratusan pelanggan PDAM Garut Merana
Ratusan pelanggan khususnya di lingkungan Perum Margamulya Kelurahan Pataruman dan sekitarnya di Kecamatan Tarogong Kidul kembali merasakan kejengkelan dengan terganggunya pasokan air minum dari Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Intan Kabupaten Garut./Zainul Mukhtar

INILAHKORAN, Garut-Ratusan pelanggan khususnya di lingkungan Perum Margamulya Kelurahan Pataruman dan sekitarnya di Kecamatan Tarogong Kidul kembali merasakan kejengkelan dengan terganggunya pasokan air minum dari Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Intan Kabupaten Garut.


Selama dua hari berturut-turut, Rabu dan Kamis (15-16/3/2023), pasokan air minum dari Perumda Air Minum Tinta Intan Garut ke rumah warga pelanggan tak mengalir.

Warga pun terpaksa sangat menghemat penggunaan air yang masih tersisa di bak mandi atau ember dan sejenisnya. Sebab tidak semua warga memiliki bak penyimpanan cadangan air seperti torn atau reservoir.

Baca Juga : Kowarteg Indonesia Bagikan Ilmu dan Tips Memasak Melalui Program 'Cita Rasa Warteg' di Kabupaten Garut


"Ini benar-benar menjengkelkan. Padahal baru kemarin-kemarin terjadi gangguan, eh sekarang terjadi lagi," kata Tuti (52) salah seorang warga, Kamis (16/3/2023).


Dia menyebutkan, informasi didengarnya, gangguan pasokan air ledeng sekarang ini terjadi karena ada sumbatan pada pipa distribusinya, dan sedang diusahakan dilakukan perbaikan. Namun tak diketahui kapan pasokan air ledeng tersebut kembali normal.


"Kalau sampak besok (Jum'at. 16/3/2023), masih tak mengalir. Saya enggak tahu mesti bagaimana," ujarnya.

Baca Juga : Indahnya Sungai Ciwulan, Pemkot Tasikmalaya Kembangkan Destinasi Wisata Arum Jeram


Senada dikemukakan warga lainnya Alin (18). Dia mengatakan, keluarganya terpaksa menggunakan air yang tersedia hanya untuk keperluan yang benar-benar mendesak.
"Cuci baju tidak dulu. Piring dan wadah kotor lainnya juga dibiarkan aja menumpuk. Nunggu air mengalir lagi," katanya.

Halaman :


Editor : JakaPermana