Presiden Dorong Transformasi EBT dan Ekonomi Berbasis Teknologi Hijau

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya transformasi menuju Energi Baru Terbarukan (EBT) dan akselerasi ekonomi berbasis teknologi hijau guna mendongkrak laju perekonomian nasional.

Presiden Dorong Transformasi EBT dan Ekonomi Berbasis Teknologi Hijau
Presiden Joko Widodo. (antara)

Percepatan transisi energi dari fosil ke EBT diyakini secara cepat membantu menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada 2030 dan mengerem kenaikan suhu tidak lebih dari dua derajat celsius.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), EBT  telah menunjukkan perkembangan signifikan dalam memberikan sumbangsih terhadap ketenagalistrikan, penggunaan bahan bakar hingga pemanfaatan secara langsung.

Angka pemanfaatan biodiesel, misalnya tumbuh tiga kali lipat dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Realisasi biodiesel sudah dimulai terhitung sejak tahun 2008 dengan memperkenalkan produk campuran biodiesel sebesar 10 persen (B10).

Baca Juga : Membuka Rapat Paripurna, Puan Sapa Megawati dan SBY

Puncaknya, realisasi produksi biodiesel mencapai 3,01 juta kiloliter di tahun 2015, kemudian meningkat menjadi B30 dengan realisasi 8,46 juta kiloliter pada 2020.

Keberhasilan tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara yang diperhitungkan dalam pasar biodiesel dunia sebagai negara penghasil biodiesel terbanyak melampaui Amerika Serikat, Brasil, maupun Jerman. Hal itu lantas berdampak pula pada penghematan devisa sebesar Rp38,31 triliun atau setara Rp2,66 miliar dolar AS pada 2020.

Sedangkan dari sisi bauran pembangkit listrik, energi baru terbarukan mampu menambah kapasitas pembangkit sebesar dua gigawatt dalam lima tahun terakhir.

Hingga akhir 2022, realisasi bauran EBT tercatat sebesar 11,31 persen. Pemerintah optimistis mampu menjawab tantangan dalam mencapai target bauran EBT sebesar 23 persen pada 2025. (antara)


Editor : suroprapanca