Produk Impor Disinyalir Jadi Penyebab Tak Diminatinya Garam Lokal Karawang

Hasil panen para pembudidaya garam di Kabupaten Karawang relatif melimpah pada 2019 ini. Dengan kata lain, kondisi cuaca tahun ini membawa berkah bagi para pembudidaya garam.

Produk Impor Disinyalir Jadi Penyebab Tak Diminatinya Garam Lokal Karawang

INILAH, Karawang - Hasil panen para pembudidaya garam di Kabupaten Karawang relatif melimpah pada 2019 ini. Dengan kata lain, kondisi cuaca tahun ini membawa berkah bagi para pembudidaya garam.

Sayangnya, geliat budidaya garam yang mulai meningkat ini tak dibarengi dengan harga jual yang memuaskan. Bahkan, garam rakyat ini tak laku dijual. Kalau pun ada yang ingin membeli, harganya hanya dibanderol Rp700/kg.

Dengan kata lain, hasil panen garam kali ini kurang diminati. Alasannya, karena hampir seluruh gudang milik pengepul, saat ini dalam kondisi penuh. Sehingga mereka menolak untuk membeli hasil panen para pembudidaya.

Dinas Perikanan Kabupaten Karawang pun mengendus keanehan melihat fenomena tersebut. Dinas terkait mencurigai satu hal sehingga produksi garam lokal ini kurang diminati. Salah satu kecurigaanya yakni adanya kiriman garam impor yang memenuhi gudang-gudang milik pengepul. Sehingga, pengepul tidak tertarik untuk membeli garam produk masyarakat lokal.

Kabid Pemberdayaan Masyarakat Perikanan Dinas Perikanan Kabupaten Karawang Abuh Bukhori menuturkan, pihaknya sudah menerima laporan terkait kondisi petambak garam di wilayahnya. Dalam laporan tersebut, para petambak mengeluhkan soal kurangnya penyerapan panen garam tahun ini.

“Serapan garamnya menurun. Bahkan ada hasil panen garam yang tidak diminati. Ya itu tadi, alasannya pengepul tak berminat membeli garam petambak lokal karena gudang mereka kondisinya penuh,” ujar Abuh, Rabu (3/7/2019).

Pihaknya mencurigai, di awal musim panen garam ini produk garam impor juga turut membanjiri gudang-gudang milik pengepul. Sehingga, wajar jika hasil panen warga lokal tidak diminati.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani