Ridwan Kamil Atur Siasat, Pemprov Jabar Antisipasi Kecurangan Bantuan Sosial

Siasat untuk mengantisipasi kecurangan bantuan sosial itu dilakukan Ridwan Kamil dengan membagi jenis bantuan. Strategi dilakukan sesuai sasaran masing-masing meski tujuannya sama untuk memantu masyarakat terdampak kenaikan BBM. Pemprov Jabar akan meyebarkannya kepada kelompok buruh melalui subsidi upah, Program Keluarga Harapan (PKH) bagi warga tidak mampu di desa, serta bantuan bagi UMKM dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.

Ridwan Kamil Atur Siasat, Pemprov Jabar Antisipasi Kecurangan Bantuan Sosial
Gubernur Jabar Ridwan Kamil berupaya mengatur siasat. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi kecurangan bantuan sosial dalam penyalurannya yang dimulai pada pertengahan Oktober mendatang. (yuliantono)

INILAHKORAN, Bandung - Gubernur Jabar Ridwan Kamil berupaya mengatur siasat. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi kecurangan bantuan sosial dalam penyalurannya yang dimulai pada pertengahan Oktober mendatang.

Ridwan Kamil menyebutkan, bantuan sosial dampak kenaikan BBM yang akan digelontorkan itu mencapai Rp225 miliar. Pemprov Jabar mendistribusikannya melalui alokasi dana transfer September-Desember bagi 27 kota/kabupaten. 

Siasat untuk mengantisipasi kecurangan bantuan sosial itu dilakukan Ridwan Kamil dengan membagi jenis bantuan. Strategi dilakukan sesuai sasaran masing-masing meski tujuannya sama untuk memantu masyarakat terdampak kenaikan BBM. Pemprov Jabar akan meyebarkannya kepada kelompok buruh melalui subsidi upah, Program Keluarga Harapan (PKH) bagi warga tidak mampu di desa, serta bantuan bagi UMKM dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.

Baca Juga : Namanya Masuk Radar Gandengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Begini Reaksi Ridwan Kamil

“Kita sedang mengatur, agar dana terkait dampak BBM dari provinsi dan dari kota/kabupaten itu tidak bentrok atau duplikasi. Total sekitar Rp225 miliar, kombinasi dari provinsi, kota, kabupaten. Salah satunya kita ingin memastikan yang kita beri adalah yang punya dampak,” ujar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Senin 26 September 2022.

Selain itu, pola pendistribusian juga didasari oleh barang kebutuhan yang mengalami kenaikan akibat imbas kenaikan BBM. Seperti ikan, ketika di pasar ada kenaikan karena biaya transportasi meningkat, kata Kang Emil akan diupayakan tetap stabil melalui subsidi bantuan sosial.

“Kita sedang atur, supaya mereka membeli BBM harganya seperti dulu. Selisih kenaikan ini kita subisidi, sehingga tidak ada alasan harga komoditas ikan naik karena BBM naik. Kemudian saya cek ke pasar, fluktuasi ternyata tidak terlalu tinggi (komoditas lain). Rata-rata per minggu ini kenaikan tidak signifikan,” ucapnya.

Baca Juga : Serial Kabayan Milenial Dimanfaatkan Diskominfo untuk Sosialisasikan Program dan Kebijakan Pemprov Jabar 

“Hanya dua yang menyentuh 10 persen, bawang putih dan cabe rawit. Sisanya ada yang turun. Artinya masih relatif aman terkendali. Intinya sampai Desember akan kita selesaikan, sehingga kombinasi BLT dapat meringankan beban masyarakat Jawa Barat. Adapun realisasi bantuannya, karena APBD Perubahan baru akan diketok palu, maka dari Jawa Barat baru akan dibagikan 15 Oktober,” imbuhnya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani