Ridwan Kamil: HUT Ke-75 RI Momentum Kebangkitan Jawa Barat Pasca-pandemi

Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil, menyatakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan RI merupakan momentum kebangkitan Jawa Barat pascapandemi Covid-19 sebab, Covid-19 tidak hanya memukul aspek kesehatan, tetapi juga ekonomi dan sosial.

Ridwan Kamil: HUT Ke-75 RI Momentum Kebangkitan Jawa Barat Pasca-pandemi

INILAHKORAN, Bandung,- Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil, menyatakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan RI merupakan momentum kebangkitan Jawa Barat pascapandemi Covid-19 sebab, Covid-19 tidak hanya memukul aspek kesehatan, tetapi juga ekonomi dan sosial.

“Dalam situasi krisis kesehatan dan ekonomi seperti saat ini, ibu pertiwi memanggil kita semua untuk bisa memberikan yang terbaik dari apa yang kita miliki,” kata dia, saat menjadi inspektur upacara peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI tingkat Provinsi Jawa Barat di halaman Gedung Sate, Bandung, Senin (17/8/2020)

Upacara itu berlangsung terbatas dan sederhana karena dalam situasi pandemi Covid-19 dan semua hadirin menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga : Jet Bakal Terbang dari Husein Sastranegara, Daddy Rohanadi: BIJB Akan Mati Suri

Ia menyatakan, otoritasn pemerintahan Jawa Barat intens melakukan penanganan untuk menyelamatkan seluruh masyarakat dari SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19. Intensitas pelacakan dan pengetesan metode uji usap alias metode Polymerase Chain Reaction (PCR) ditingkatkan.

Pelacakan dan pengetesan disertai dengan penguatan kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan dan laboratorium. Pemerintah Jawa Barat terus menginventarisasi pusat isolasi di luar rumah sakit guna menghadapi lonjakan kasus positif Covid-19 seiring konsistensi pengetesan.

"Kami berupaya keras menekan kasus positif, angka kematian, serta meningkatkan tingkat kesembuhan dengan melakukan tes COVID-19, pelacakan, serta perawatan atau isolasi pasien positif. Hingga 11 Agustus 2020, kami telah melakukan uji ucap sebanyak 180.731. Terbanyak dari seluruh provinsi di luar DKI Jakarta," ujar dia.

"Pada masa adaptasi kebiasaan baru, kami terus mengejar target sesuai dengan standar WHO untuk mengetes satu persen dari jumlah penduduk. Atau di Jabar sekitar 500.000 uji PCR," katanya.

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto