Ridwan Kamil Sebut Perpindahan IKN dari Jakarta ke Kalimantan, Cita-cita Presiden Soekarno

Ketua TKD Jabar Prabowo-Gibran Ridwan Kamil menyebut perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur sejatinya adalah cita-cita Presiden Soekarno.

Ridwan Kamil Sebut Perpindahan IKN dari Jakarta ke Kalimantan, Cita-cita Presiden Soekarno
Ridwan Kamil mengatakan, pada akhirnya cita-cita memindahkan IKN itu direalisasikan Presiden Joko Widodo pada saat ini. Itu tak lain guna mewujudkan mimpi besar sang proklamator. (istimewa)

INILAHKORAN, Bandung - Ketua TKD Jabar Prabowo-Gibran Ridwan Kamil menyebut perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur sejatinya adalah cita-cita Presiden Soekarno.

Ridwan Kamil mengatakan, pada akhirnya cita-cita memindahkan IKN itu direalisasikan Presiden Joko Widodo pada saat ini. Itu tak lain guna mewujudkan mimpi besar sang proklamator.

Berdasarkan fakta historis tersebut, isu perpindahan IKN yang menyeruak selama tahapan kampanye Pilpres 2024 berlangsung saat ini diakui Ridwan Kamil kurang tepat karena dianggap keinginan Presiden Jokowi.

Baca Juga : Disnakertrans Sambut Baik Program JMSC, Tingkatkan Perlindungan PMI Asal Jabar

IKN itu bukan ide Pak Jokowi, IKN itu ide Bung Karno. Bung Karno tahu Jakarta itu tidak didesain jadi ibu kota maka dulu Bung Karno mencetuskannya di Palangkalaraya. Diimplementasikan Pak Jokowi, dengan pertimbangan akhirnya di Penajam Paser Utara (Kalimantan Timur),” kata Ridwan Kamil dalam keterangan resmi, Senin 4 Desember 2023 kemarin.

Tudingan dibangunnya IKN atas keinginan Presiden Jokowi diakuinya keliru. Termasuk sinisme banyak pihak, yang menilai IKN sulit untuk berkembang. Sebab menurutnya, dalam pembangunan membutuhkan waktu untuk berproses.

“Sebuah kota itu butuh waktu, tidak mungkin dalam 5 tahun, 10 tahun sebuah kota bisa sempurna. Butuh belasan tahun, puluhan tahun. Washington DC saja butuh 100 tahun untuk menjadi kota yang luar biasa,” ungkapnya.

Baca Juga : Buruh Gugat SK Kepgub UMK 2024, Ini Kata Bey Machmudin

Emil menambahkan, tidak tepat bila kesuksesan IKN hanya diukur secara ringkas. Sehingga menilai IKN dalam kerangka berpikir jangka pendek, akan menimbulkan dinamika.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani