RS Al Ihsan siapkan Fasilitas dan Dokter untuk Melayani Gagal Ginjal Akut  Anak 

Rumah Sakit  Al Ihsan di Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung mempersiapkan fasilitas jika sewaktu-waktu mendapatkan pasien anak dengan dugaan penyakit gagal ginjal akut.

RS Al Ihsan siapkan Fasilitas dan Dokter untuk Melayani Gagal Ginjal Akut  Anak 
Rumah Sakit  Al Ihsan di Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung mempersiapkan fasilitas jika sewaktu-waktu mendapatkan pasien anak dengan dugaan penyakit gagal ginjal akut.

INILAHKORAN,Soreang- Rumah Sakit  Al Ihsan di Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung mempersiapkan fasilitas jika sewaktu-waktu mendapatkan pasien anak dengan dugaan penyakit gagal ginjal akut.

Wakil Direktur Bidang Layanan RS Al Ihsan, dr. Ferry Ahmad Firdaus mengatakan, pihakmya telah mempersiapkan tenaga dokter dan juga sarana prasarananya. Seperti laboratorium, rontgen 24 jam, peralatan cuci darah jika sewaktu-waktu diperlukan. Selain itu, RS Al Ihsan juga telah menyiapkan ruang IGD serta ruang ICU, PICU dan NICU. Persiapan ruang rawat inap pun telah dilakukan.

"Sejak ramai pemberitaan, kami langsung mempersiapkan sarana prasarananya. Ini antisipasi jika suatu saat dibutuhkan untuk menangani pasien, terutama pasien anak yang terindikasi mengalami gagal ginjal akut ini," kata Ferry di RS Al Ihsan Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, Kamis 27 Oktober 2022.

Baca Juga : Tak Hanya Desa Cintaasih, BPBD KBB Bakal Sebut Bakal Relokasi Warga Terdampak Bencana di Dua Titik Ini

Dikatakan Ferry, sampai sejauh ini memang rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jabar tersebut, belum menerima pasien dengan indikasi gagal ginjal seperti yang sekarang ramai. Namun sebenarnya, penyakit ini bukanlah hal baru, bahkan beberapa tahun lalu pihaknya pernah menangani satu atay dua kasus gagal ginjal pada anak.

"Akhir akhir ini yang akut jarang yang kronis kebanyakan. Kalau kasus yah ada saja, cuma kasus sekarang istilahnya keracunan obat karena penyakit utamanya," ujarnya. 

Ferry melanjutkan, di rumah sakit ini juga telah menerapkan aturan pemberian obat untuk pasien anak tidak lagi dalam bentuk sirup. Melainkan diganti dengan puyer dan cairan infus untuk pasien anak rawat inap. Rata-rata, pasien anak rawat jalan di rumah sakit ini antara 100 hingga 150 orang anak.

Baca Juga : Apotek di Kota Bandung Dipastikan Tidak Menjual Obat Sirup Larang Edar

"Memang menjadi pekerjaan tambahan untuk pegawai bagian farmasi. Tapi sampai saat ini masih tertangani dengan baik, respon time pemberian resep itu satu resep 1 jam. Sampai saat ini tidak ada kendala apapun," katanya.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti