September, Sekolah di Kabupaten Bandung Siap Laksanakan PTM Terbatas 

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Juhana memastikan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas akan dimulai awal September 2021.

September, Sekolah di Kabupaten Bandung Siap Laksanakan PTM Terbatas 
dok/inilahkoran

INILAH, Bandung - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Juhana memastikan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas akan dimulai awal September 2021.

Menurut Juhana, sejauh ini sekolah sudah mempersiapkan sarana dan pra sarana sesuai protokol kesehatan covid-19 sebagai persiapan pelaksanaan PTM terbatas. Namun tidak semua sekolah bisa melaksanakan PTM terbatas tersebut. Hanya 25 persen sekolah yang akan di uji coba tahap pertama pelaksanaan PTM terbatas.

"Hanya sekolah yang diusulkan dulu yang telah seratus persen ada di daftar periksa Data Pokok Pendidikan yaitu mereka yang seratus persen sudah siap dengan segala sesuatunya. Untuk SD ada sekitar 260an sekolah dari sekitar 1.400an SD yang ada di Kabupaten Bandung. Sedangkan untuk SMP ada sekitar 80an sekolah dari 330 SMP yang ada," kata Juhana, Senin (30/8/2021).

Baca Juga : Pembangunan Masyarakat Harus Berbasis Riset

Pelaksanaan PTM terbatas menurut Juhana sesuai dengan SK bersama 4 Menteri dan SK Kemendikbud dimana PTM bisa dilakukan terbatas untuk wilayah zona kuning atau level 3 dengan ketentuan maksimal 50% kehadiran siswa dan 50% maksimal sekolah yang melaksanakan.

Juhana melanjutkan, ketika sudah dimulai uji coba PTM terbatas tahap pertama, maka akan dievaluasi, jika memang hasilnya baik, maka satu atau dua minggu kemudian uji coba PTM terbatas akan ditingkatkan ke tahap dua yaitu dengan maksimal 50 persen sekolah dan 50 persen kehadiran siswa. Hal itu dimaksudkan agar pihaknya mudah dalam mengawasinya.

"Semua kepala sekolah sudah tahu teknis operasionalnya, pembelajaran akan dilakukan dengan strategi blended learning yaitu dalam sehari dicampur antara 25 persen siswa yang tatap muka dan sebagiannya masih dengan sistem daring," ujarnya.

Baca Juga : Tak Lagi Kerja, IS Bobol Minimarket di Baleendah

Dalam pelaksanaan PTM terbatas, siswa bisa digilir dalam dua shift per harinya karena waktu per jam pelajarannya dikurangi. Dari awalnya 40 menit menjadi 20 menit per jam pelajarannya. Selain itu juga tidak ada jam istirahat pada uji coba PTM terbatas.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani